Body Rafting adalah aktivitas arung jeram yang dilakukan langsung menggunakan tubuh. Ada tekniknya. Seperti kaki dulu, mengambang di air, atau menggunakan kaki, dan lain sebagainya.
Berolahraga di air terutama bukan air biasa--yang ada arusnya perlu skill tersendiri, dan mengutamakan kerjasama tim. Akhirnya liburan 2025 bareng suami, anak-anak, dan adik-adik mengikuti Body Rafting Green Canyon yang tadinya hanya lihat di iklan-iklan sekarang bisa pengalaman sendiri.
Ini pengalaman baru buat Saalam Sholeh yang awalnya belum pernah ke Pantai Pangandaran sama sekali. Alhamdulillah happy bisa nyenengin ade-ade.
Meski paginya belum sempet pemanasan dulu, langsung naik mobil pick up, mulai perjalanan menyusur sungai, sebelumnya menuruni tangga-tangga yang banyaak banget dan hampir licin.
Pakai helm, sandal khusus, jaket pelampung, dan karet (buat kacamata) dari tempat body raftingnya. Kebetulan untuk sekarang body rafting ikut yang Baraja Body Rafting. Udah jauh hari suami reservasi jadi nggak mungkin kalau di cancel kan, 1 orang bayarnya sekitar Rp 225.000.
Kami 1 tim ber 6. Jadi tinggal dikali 6.
Pengalaman Body Rafting Baraja Green Canyon Pangandaran
Kerasa banget badan kerja ekstra karena udah lama nggak olahraga.
Untuk safety aman, perhiasan dan barang penting juga bisa dititip di coachnya. Waktu itu kami dapat coach sodara Samsul dan Jajang.
Setelah naik mobil pick up, sambil jalan menyusur hutan sebelum tiba di track sungai juga kita ngobrol-ngobrol tentang pengalaman saat nerima tamu body rafting. Dari keseruan nerima tamu sejumlah 1.000 orang, juga bertim-tim.
Setiap megang pengunjung, coach sodara Samsul dan Jajang ini cekatan dan juga membantu banget apalagi ketika harus juga pegang 1 tim yang isinya keluarga dan belum terbiasa berenang macam saya dan anak-anak.
Adzki usia 6 tahun ini kali pertama ikut pengalaman body rafting. Adzki seneng banget karena bisa berenang ngambang di air. Seringkali coachnya gendong di punggung atau mendahulukan juga Adzki dan memastikan Adzki dulu aman. Alhamdulillah coachnya disini care banget (makasih kang jajang dan kang samsul ya) dan Adzki juga berani loncat di tempat tinggi meski air ikut keminum dan dijaga sama coachnya, juga Abinya. Alhamdulillah
Kalau teteh Aska udah kali kedua ikut pengalaman body rafting. Sebelumnya pernah ikut pas body rafting Santirah, kalau itu pakai ban dan bareng-bareng aja gitu.
Sedangkan kalau ini, bener-bener diabur sendiri wkwk nggak ada tuh ban.
Jalan kereta-keretaan? Cuma sekitar 2 menit. Abisnya kita ditantang track sendiri. Wkwkwk
Sering saya juga keikut arus dan takut nggak bisa ke track yang bener. Haduh. Kadang coachnya ngasih tau, "jangan dulu pergi kalau belum dikasih aba-aba." Untung coachnya baik dan ngayomi.
Seringkali juga ngikutin pak suami buat minta tolong karena kadang suka keikut arus sendiri. Hadeuh pokoknya. Alhamdulillah pak suami sabar dan juga megang ketika istrinya udah melenceng.
Keunggulan Baraja Body Rafting ini, timnya keren banget ya handle foto-fotonya meski di air. Jadi di satu sisi, mereka jagain kita sebagai anggota body raftingnya, tapi juga sering menangkap momen-momen penting dan mendokumentasikannya.
Hasil foto-fotonya juga bagus, dokumentasiin foto dan juga video lengkap sudah, puas pelayanannya, kita juga nemu foto yang punya "nyawa" saat ada foto suami istri foto berdua di atas batu. Atau momen foto adik kakak dan bareng sekaligus di bawah air terjun, masyaAllah.
Kelebihan dari Baraja Body Rafting juga adalah kita bisa milih mau track yang panjang atau pendek. Abang ngambil track panjang yang kayaknya tuh nggak beres-beres deh. Hahaha
Ngeliat orang lain tracknya pendek-pendek, sedangkan kita jauh banget.
Tapi emang seworth itu kok!
Dan bener aja, pas liat jam, udah jam dzuhur. Itu artinya, kita udah 4 jam berada di air menelusuri sungai dan belajar bertahan di air, biar nggak terkena arus yang kuat. Lumayan kejedug jedug batu.
Iseng nanya ke Adzki, "Adzki udah berapa liter minum air?"
"Kayaknya banyak," katanya.
Dan udah berapa kali arena loncat dari jarak atas ke bawah, nggak keitung deh, banyak.
Udah sampai di tujuan juga masih minta berenang lagi. Hehe...
Sedangkan ibu-ibu kayak saya kayaknya susah buat loncat ke air. Apalagi tinggi 7 meter. Mending mundur nggak jadi hehe.
Sempat berhenti di pos yang ada tempat ngopinya, rata-rata pada minum susu dan kopi. Kalau sri, karena masih kenyang (kan tadi sebelum track body rafting makan berat dulu), jadi nggak masalah.
Momen paling seru adalah saat naik perahu. Kelihatan lah kalau air nya tuh warna hijau, maka disebut green canyon. Masya Allah. Selanjutnya juga naik perahu yang terakhir. itu juga lebih seru. Ternyata airnya tuh sangat dalam dan terjaga kebersihannya masya Allah.
Karena udah 4 jam di air, bersih-bersih dan bersiap buat ke hotel, untuk bisa main di pasir Pangandaran. horeee! Makasih banyak coach Samsul dan Jajang.
No comments