Ayah Bunda, seringkah mengobrol dengan anak? Dengan anak jangan sampai menasihati satu arah (saja), akan tetapi di padukan juga dengan (lebih banyak) membangun dialog dengan anak.
MasyaAllah dapat ilmu baru dari Ustaz Fauzil Adhim yang jauh jauh dari Yogya menjelaskan pentingnya dialog pada anak untuk tahu kira kira anak sudah paham atau belum dengan sesuatu.
Jadi bukan sekadar anak dinasehati, atau diberi tahu, sedangkan untuk pemahamannya harus dengan bertanya.
Pentingnya Bertanya untuk Pemahaman Anak
Dibanding dengan pujian, anak sebaiknya ditanya dulu. Misalnya anak memberikan semua uangnya ke teman temannya. Seharusnya orang tua yang bijak bukannya memuji, tetapi bertanya, karena salah dalam niat. Pengen ngasih karena pengen dipuji.
"Kamu dorong temen kenapa?"
"Soalnya kesetrum"
"Ohiya kalau kesetrum memang tidak boleh dipegang sih. Jadi ya tidak apa-apa ketendang (sengaja)."
Perhatikan pikiranmu karena ia akan menjadi perkataan.
Perhatikan perkataanmu karena ia akan menjadi perilaku mu.
Perhatikan perilakumu karena ia akan berubah jadi kebiasaan mu.
Perhatikan kebiasaanmu karena ia akan berubah menjadi karakter.
Perhatikan karaktermu karena ia akan berubah menjadi nasibmu
Adab itu praktiknya akhlak. Adab itu Cahaya akal.
Yang penting juga ada penjelasan dari Ustadz bahwa terkadang anak pesantren itu bermasalah atau habitnya kembali lagi seperti semula ketika berada di rumah.
Dia bangun sepertiga malam shalat tahajud, subuh, tilawah, dst. Tapi ketika liburan pulang pondok semua kembali seperti semula.
Habit reason yang dibangun bukan adab/ tapi perilaku berulang. Anak anak libur seminggu. Ada apa di rumah?
Belum sampai rumah sudah berubah. Binaus syakhsiyyah.
Anak anak tanpa dibangun akalnya? Maka sulit. Masa tiba tiba rukuk? Kan ngga mungkin.
Kamu harus begini, Nak. Jadi pikiran anak tidak aktif. Coba berdialog. Jangan 1 arah. Seharusnya urusan-urusan yang mulia dan luhur.
Pola kebiasaan keluarga tidak dibangun dengan afkar. Tetapi yang membentuk afkar (temannya). Mikirnya jelek teman teman sebayanya. Anak muda. Anak perlu dipuji.
Menghargai pendapatnya. Anak anak melakukan karena terpaksa.
Begitu orang tua atau guru ngga ada, perilakunya hilang.
Respect itu lebih baik daripada taat.
Bertemunya adab dengan akal itu keutamaan. Akal senantiasa dengan penilaian yang baik.
Kapan kita mendidik anak tidak ikut ikutan? Balita umur 2-7 tahun. Persiapan tamyiz kemampuan membedakan baik dan buruk.
Anak belajar menimbang. Keren itu apa
Anak anak usia 2 tahun banyak tanya, bukan membangkang
2 tahun fase Mumayiz. Abdullah bin Abbas dengan lisan yang banyak bertanya dan hati yang berakal.
Hidup dengan penilaian orang adalah tidak sama tidak punya pendirian yang Kokoh.
Ibnu Hajar Asqolani berkata, "Pertanyaan yang baik adalah 1/2 dari ilmu. Pertanyaan sendiri itu adalah ilmu."
Sehingga dengan pertanyaan pertanyaan itu membimbing anak untuk berpikir.
No comments