Tips Parenting: Orang Tua Kerja Kantoran Menemani Anak Belajar di Rumah


lesin anak atau mendidik sendiri

PR banget menemani anak belajar di rumah (karena orang tua/ salah satu bekerja kantoran). Dulu awalnya berpikir kalau anak les bakal langsung bisa. Saya mengandalkan pembelajaran dari les. 

Rupanya saya salah. Anak tetap harus terus dilatih juga di rumah dan rutin.

Ahad kemarin (31/8) guru dari putri saya home visit dan bertanya kesehariannya. 

Orang Tua Kerja Kantoran Menemani Anak Belajar di Rumah

Permasalahan orang tua saat ini biasanya menyerahkan semua pembelajaran ke lembaga sekolah. Anak belajar dan sampai pintar berasal dari pembelajaran kelas oleh guru (saja), padahal sekolah hanya sebagian kecil saja bisa membantu perkembangan anak belajar. 

Orang tua perlu juga fokus memberikan quality time pembelajaran untuk menambal hal-hal yang kurang di sekolah. Waktunya bisa saat pulang sekolah, saat sore, ataupun saat pagi setelah shalat subuh. 

Fakta-fakta tentang anak misalnya kurang fokus, juga harus mendapat perhatian dari orang tua. Bahkan ketika ditanya ujian apa yang paling berat? 

Sehingga harus ada yang dibetulkan cara belajar Ananda. 

Sebagai orang tua, jauh dulu kecil mungkin kita ingat, saya baru les Matematika saat kelas  V dan VI, itupun semua yang di kelas. Bukan privat. Menuju Ebtanas persiapan yang penuh. Keliatan kan angkatan berapa? Hehe. 

Basic dunia pendidikan sepertinya memanggil saya untuk mendidik minimal untuk anak sendiri. 

Baiklah seberapa besarnya kebergantunganmu pada anak untuk les, sebaiknya tetap diajarkan rutin oleh Ibu/ Bunda/ Ummi di rumah. 

Karena di sekolah khusus tahfidz tidak terlalu dalam mempelajari pelajaran matematika, sebaiknya saya mencari di luar. Awalnya seperti itu.. tapi ternyata sebaiknya meng-les-kan sendiri. Jangan mengandalkan les saja, tapi harus ada semangat dari diri anak sendiri dan sering berlatih. 

PR banget menemani anak belajar di tengah kesibukan. 

Tips Orang Tua Agar Tetap Menemani Anaknya Belajar di Rumah:

tips orang tua menemani anak belajar

1. Orang tua membuat soal-soal mudah untuk anak jawab 

Per harinya bisa ditentukan misal hari ini Matematika, besok IPA, Bahasa inggris, dan lainnya. Hal ini baik untuk melatih anak menjawab soal-soal. 

2. Memberi penugasan belajar pada anak di setiap kesempatan 

Rentang waktu pulang sekolah sampai maghrib ada cukup banyak spare waktu dapat digunakan untuk belajar sesuatu seperti Matematika, belajar menulis cepat, murajaah hafalan dan lainnya. 

Karena biasanya ortu sudah habis tenaganya pulang kantor, bisa disiasati seperti itu.

3. Memotivasi Anak untuk Belajar Selagi Muda 

anak belajar ujian

Sebetulnya mungkin capek untuk memotivasi anak belajar, tapi hal ini adalah waktu emas bagi orang tua untuk menanamkan hal baik pada anak selagi bisa, karena anak butuh motivasi dari orang terdekatnya yaitu dari Bunda.

Bisa selain menjadi pendengar yang baik untuk anak, juga dapat menjadi motivator untuk anak terutama dalam pentingnya menuntut ilmu dan menjadi terbaik dalam bidangnya dan hal-hal skill basic harus dipunya untuk bekalnya di masa mendatang.

4. Menjaga Dialog Anak Terkait Pembelajaran

Ternyata anak perlu sekali diajak dialog setiap hari bukan tentang bagaimana makannya saja, atau temannya saja, tapi juga bagaimana dengan pembelajaran di kelas? Ada yang susah tidak?

Bisa bedah soal bersama Bunda untuk dapat dianggarkan waktunya dari Maghrib ke Isya. Atau sehabis subuh. 

Pembelajaran target di sekolah umum tidak bisa dikejar karena sekolah kita belajar khusus maka pembelajaran lain seperti pelajaran Olahraga, Agama, Bahasa Inggris, Bahasa Sunda, Ayah Bunda bisa mengejarnya sendiri di rumah.. ya seperti homeschooling seperti itu. 

5. Berusaha Sabar Saat Mengajar Anak 

Meski kesabaran mungkin setipis tisu ketika sudah malam, tapi kita bisa mencoba bertahan agar anak jadi suka dengan pelajarannya. Ingat tidak ketika kita dulu benci dengan mata pelajaran tertentu dan itu mungkin karena gurunya. Coba kita mencoba bersabar dengan pelajaran tersebut. 

Berlatih setiap hari lebih baik karena anak tidak mungkin sekali mengerti harus berkali-kali. 

6. Tidak Melewatkan Setiap Pembelajaran Jika Ada Kesempatan 

ibu menemani anak belajar

Karena Ananda walau di sekolah tidak belajar, tapi belajar di PKBM, ini bisa jadi kesempatan untuk mengejar ketertinggalan. Maka belajar bisa berlatih di kelas dan mengerjakan soal-soal ditemani Ayah Bunda di rumah. Dan mengevaluasinya setiap hari di setiap kesempatan. 

Ingat dulu mungkin kamu ngga les Matematika full, tapi kalau diasah terus mungkin kamu bakal bisa dan biasa. ^_^ 

Semangat terus Ayah Bunda dalam mendidik anak. []

No comments