Sempat tertunda membaca SagaraS karena masih dalam suasana duka, putra saya yang bungsu meninggal bulan Oktober lalu. Sekarang baru baca lagi kisah petualangan Ali.
Buku Bibi Gill dan SagaraS spesial karena hadiah ulang tahun dari Abi. Makasih Abi. ^_^
Baca juga: Review Novel Bibi Gill -
Baca juga: Resensi Buku Novel Lumpu - Tere Liye
Cerita SagaraS dimulai dari kisah Ali yang menghilang dari sekolah-tidak masuk sekolah-membolos. Hal tersebut membuat Seli dan Raib bertanya-tanya.
Di buku-buku sebelumnya diceritakan bahwa Ali adalah anak tunggal berasal dari orang berada. Ayah Ibunya sibuk bekerja di luar negeri. Di awal buku SagaraS diceritakan bahwa Ayah Ibunya berbicara dalam monitor untuk memerintah, mengontrol pembantu, dan lain sebagainya.
Rupanya Ayah Ibu Ali itu dibuat secara virtual oleh Ali seakan-akan mereka hidup, bisa berkomunikasi dan seterusnya.
Beberapa waktu Ali menghilang dan sibuk di basemen rumahnya untuk mencari tahu keberadaan Ayah Ibunya.
Berbekal "Kotak Hitam" peninggalan kapal yang tenggelam, ia memutar data perjalanan, percakapan, dan informasi apa saja selama pelayaran.
Ali dapat melihat Ayah Ibunya di masa lalu ketika menemui badai besar dan akhirnya tewas disana. Yang mengejutkan Ali mendengar bahasa yang tidak dikenali.
Ali sudah berusaha menerjemahkan dengan teknologi bahasa paling mutakhir yang diberikan Kulture dari Klan Komet Minor tapi tidak berhasil.
Namun dia tidak kehabisan akal. Dia menyobek catatan yang ada dalam buku Batozar, sehingga Batozar kaget dan mencari-cari Ali karena dia akan pergi ke SagaraS.
Raib dan Seli menjadi cemas karena ulah Ali. Bersama Batozar, keduanya pergi menuju gerbang SagaraS memakai kapal kontainer. Batozar bilang ia meminjamnya. Seli berpikir itu beda sekali karena mereka mengambil alih kapal begitu saja alias mencuri. Tapi mereka bisa apa.
Masalahnya SagaraS selalu berpindah, jadi sulit untuk menemukannya.
Tidak ada GPS, atau alat navigasi dunia paralel yang bisa menemukannya. Karena SagaraS selalu bergerak, berubah posisi. Tempat itu seper- tinya memiliki konstelasi tersendiri, terpisah dari klan lain. Satu-satunya akses menuju ke sana dari gerbang yang ter- sambung ke Klan Bumi. Gerbang itu hanya bisa dicari secara manual. Dengan kapal laut. Kita harus menuju kawasan seluas ribuan mil persegi, dengan ombak besar. Itulah kenapa kapal yang kita pakai harus besar.
"Bagaimana kita menemukan gerbang itu, Master "Dengan memperhatikan gejala alam, gerakan ombak, suhu, kelembapan udara, dan belasan variabel lain, untuk menemukan anomali. Sekali anomali itu ditemukan, gerbang itu ada di dekatnya. Sisanya, aku tidak tahu. Karena aku bahkan tidak pernah berhasil melewati badai dengan anomali itu. Siapa pun yang mendekati gerbang tersebut, anomali akan menggila, badai mengerikan terbentuk. Badai yang melawan hukum fisika dan ilmu pengetahuan dunia paralel." Seli terdiam. Itu terdengar menakutkan. (halaman 294)
Tere Liye pandai menggambarkan suasana mencekam di samudra luas. Jadi teringat dengan film Avatar 2 yang terbaru ... liburan sekolah anak-anak kemarin ini nyempetin sama suami dan anak-anak nonton di bioskop ... seru banget Jack Sully, Loak mengisahkan kehidupan di tengah laut.
Baca juga: Review Film Avatar The Way of Water
Raib dan Seli menuju anjungan kapal 'MV Ali'. Pada saat mereka diserang oleh lidah ombak, ada suara bahasa SagaraS, dan anehnya Ali menjawab!
"Saramatabaras, jaratarasagas mahaSagaraS!" Ali sebaliknya, dia berseru lantang. Seolah memang menunggu kalimat itu. Menjawab dengan bahasa yang sama.
Heh? Raib dan Seli menatap Ali, apa yang dia lakukan?
Si Genius ini? Dia bisa seketika bahasa tersebut? (halaman 115)
Ali bisa bahasa mereka.
Jadi ingat dengan Harry Potter yang bisa bahasa Ular karena turunan Slytherin.
Kamu tidak diinginkan! Tinggalkan tempat ini.
Enam tornado menyambar ekor kapal yang masih terhenyak di air. Kapal berputar seperti gasing. pegangan terlepas, tubuh mereka meluncur deras, siap menghantam jendela anjungan masuk ke lautan.
Saat yang menentukan, Ali memanggil ILY. Menembus kecamuk badai. Pada saat mencari gerbang SagaraS, Ali dan ILY diserang oleh gurita-gurita kecil dan ada gurita raksasa.
Membaca buku SagaraS kita bisa juga dapat pengetahuan, saat terdesak gurita memiliki 3 jantung, 8 tentakel dengan pengisap di ujungnya. Bisa mengeluarkan tinta pekat sebagai mekanisme pertahanan dan termasuk hewan cerdas di laut.
Yang dramatis juga saat mereka mengecoh gurita dengan memadamkan lampu sorot kapsul dan membuat sekitar gelap total sehingga gerakan gurita terhenti. Dia kehilangan buruannya.
Layar panel menunjukkan letak gerbang SagaraS. Menembus selaput bercahaya di dasar lubang.
Portal AKAK (Antar Klan Antar Konstelasi) Di SagaraS tidak bisa membuka portal, sehingga mereka tidak bisa kemana-mana setelah masuk ke dalamnya.
13 Ksatria SagaraS menyapa Batozar karena satu matanya celaka karena terdahulu Batozar masuk ke SagaraS.
Meski namanya 13 Ksatria SagaraS, nyatanya mereka ada 11 Ksatria. Ali bernegosiasi ingin tahu tentang masa lalu Ayah Ibunya berasal dari SagaraS. Sampai Ali memohon-mohon. Samaragas.
Mereka pun mengatakan hanya ada satu cara yakni dengan lima pertandingan karena ada 5 level pos penjaga. Setiap mereka bertarung minimal satu kali.
Dimulailah pertarungan oleh Ali terlebih dulu melawan Ksatria No. 13 bernama Plat. Plat dapat dikalahkan dengan kekuatan puncak Si Tanpa Mahkota, Teknik Bayangan Malam.
Jadi ingat kecerdasan Ali saat bertarung dengan Plat, meski ILY hancur, tapi dia membawa memori ILY dan nanti-nanti akan dipasang di ILY yang baru.
*
Yang paling seru saat Seli melawan Ksatria No, 7, Stir, dong! Keren banget Seli sampai berubah menggunakan Teknik Masa Depan.
Dia berubah menjadi gadis usia 30 tahun dan kekuatannya pun berubah pesat. Menjentikkan jari saja, dia dapat menghancurkan lantai yang kokoh di SagaraS.
Rambut Seli Masa Depan berwarna merah, pendek sebahu, dengan mengenakan kostum dengan dominan berwarna merah fantastis.
Keunggulan Seli dalam beberapa detik saja butuh regenerasi sel di dalam tubuhnya. Disini karena Stir melihat kekuatan Seli demikian hebatnya, dia memutuskan menyerah.
Selanjutnya Raib melawan Ksatria No. 5. Pada saat itu saya merasa nggak fair karena Raib melawan Kakek Tua bernama Jok yang menggunakan kuda sebagai tim. Sedangkan Raib sendiri.
Lalu kekuatannya juga bernama Teknik Bertarung Badai yang menggunakan tornado yang menyambar Raib. Seberapa keras berusaha dia jungkir balik dipilin tornado.
Sprooom.
Sia-sia mengunci kaki kuda.
Ada pengulur cerita seperti minta izin pada orang tua Seli dan orang tua Raib. Lalu Kakek Ban yang selalu datang saat jeda pertandingan. Senang sekali setiap Kakek Ban datang karena selalu memberi cerita yang menyenangkan seperti Glanggeram berubah jadi Ceros dan meraung-raung saat-saat tertentu.
Baca juga: Review Novel Ceros dan Batozar
Seru-seru cerita dengan Kakek Ban ini. Terlebih saat cerita Ibu Ali yang dulunya orang biasa dan menjadi salah satu Ksatria SagaraS.
Batozar ekspresi yang selalu membuat tersenyum saat ia mengeram, mengeluh tertahan, mengadangnya.
Diantara semua itu yang paling keren menurut saya adalah saat Raib bisa memikirkan kekuatan terbesarnya menghilang dan dia dapat menghilangkan lawannya dari arena pertandingan sehingga dia dapat memenangkan pertandingan.
Dengan mengatakan, "Hilang dari hadapanku!" Dan mereka bertanya-tanya, "Dimana Jok dan kudanya?"
Saya jadi tahu alasan penulisnya kalau dia keluar dari arena--setidaknya dia tidak sendiri. Hahaha ... !
Jadi bersemangat membacanya. Kadang-kadang kita harus menulis sesuatu yang bisa membuat orang lain semangat. Semoga tahun ini bisa cetak buku yang seperti itu.
Sebelumnya jangan lupa ya untuk membeli buku terbaru saya berjudul "Manusia" bisa pesan ke sini 085720304344. Terima kasih.
Akhir kata, saya tertawa-tawa membaca endingnya menemukan Jok dan kudanya ada pada halaman terakhir buku SagaraS. Hahaha!
Terima kasih Tere Liye sudah membuat saya bahagia!
Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah Ali menemukan informasi hal tentang Ayah Ibunya lagi? Simak selengkapnya dalam buku SagaraS ya! Secara keseluruhan sangat suka dengan buku ini. Buku lainnya sudah pernah saya ulas.
Baca juga: Petualangan Selena dalam Novel Selena - Tere Liye
Covernya mewakili sekali, warna biru langit seperti lautan. Ada gurita raksasa melingkar dalam judul SagaraS. Ada ILY yang mempunyai belalai, ada badai-badai di dunia laut. []
DATA BUKU
Judul : SAGARAS
Penulis : Tere Liye
Cetakan : 5, Juni 2022
Penerbit: SABAKGRIP
Tebal : 384 halaman
ISBN : 978-623-9726-25-6
No comments