Abdullah bin Zubair
Materi ini disampaikan oleh Ustadz M. Irawan
Anak anak yang hidup sezaman dengan Nabi Muhammad adalah anak anak yang beruntung karena bisa langsung dididik dan mendapat sentuhan Nabi.
Tapi bukan berarti saat ini kita tidak beruntung, kita tetap bisa belajar sirah tentang para sahabat yang hidup sezaman dengan Nabi Muhammad.
Abdullah bin Zubair, anak dari Zubair bin Awam dan Asma binti Abu Bakar.
Kita tentu tahu kisah Zubair bin Awam seorang suami yang pencemburu dan Asma sudah tahu suaminya bakal cemburu. Pada saat Asma membawa barang berat di kepalanya, Rasulullah yang melihat menawarkan tumpangan untanya kepada Asma, namun ditolak Asma. Asma lebih memilih berjalan jauh karena menjaga perasaan suaminya.
Kita juga tahu kisah Asma yang sedang hamil besar membantu Ayahnya membawakan makanan untuk Rasulullah dan Ayahnya saat di Gua Tsur. Tugas Asma membawa makanan ke Gua Tsur untuk Abu Bakar dan Rasulullah. Perjalanan naik ke Gua Tsur itu 2 jam.
Allah mengganti selendang yang sobek dengan selendang di surga. Sebutan untuk Asma adalah Dzatin Nithaqain Pemilik Dua Ikat Pinggang.
Asma mendidik anaknya menjadi mujahid sejak berada di dalam Rahim
Asma selalu memotivasi dan menyemangati anaknya Abdullah untuk mulia atau mati syahid –jiwa seorang anak tergantung karakter orang tuanya.
Setelah hijrah ke Madinah, Asma melahirkan anaknya yaitu Abdullah.
Abdullah bin Zubair lahir di tahun 2 H dan wafat pada 73 H.
Bayi Muhajirin pertama yg dilahirkan. Nabi langsung yang mentahniknya.
Rasulullah meninggal saat Abdullah bin Zubair berusia 10 th.
Salah satu ulama Abadillah (4 Abdullah). Ibadah dan fisiknya sangat kuat. Akhirnya; dilantik menjadi khalifah tahun 64 H, wilayahnya : Hijaz, Yaman, Mesir, Irak, Khurasan, Sebagian besar Syam.
Abdullah berusia panjang kurang lebih 100 ahun mengalami semua masa khalifah dan bertemu dengan Al Hajaj Ats Tsaqafi.
Ketika hendak berperang, Asma memotivasi sang anak untuk mengejar kemuliaan syahid. Abdullah syahid, disalib dan dipajang selama 3 hari di pintu Mekah.
Seorang ibu harus tangguh, kalau ingin anak kita tangguh, maka ibunya harus tangguh.
Poin penting dalam pendidikan pemuda:
1. Sejajarkan mereka dengan orang dewasa
2. Perhatikan ilmu dan keterampilan mereka
3. Berikan pendidikan tarbiyah jinsiyah yang benar dan terarah
4. Menyayangi bukan berarti memanjakan, menghukum bukan berarti membenci
5. Mereka adalah dengan siapa mereka bergaul
6. Libatkan mereka dalam aktifitas sosial
7. Perhatikan adab berbicara dan bergaul
8. Waktu adalah hal yang berharga
9. Meluruskan pemahaman dengan bijak
10. Memberikan kepercayaan dan amanah
_____________
Ibnu Abbas
Pemateri Ustadz Abdul Wahhab
Seringkali kita tidak membiasakan mengenalkan tokoh-tokoh Islam pada anak kita. Padahal seharusnya kita mengevaluasi kira kira bacaan bacaan kita tuh apa? Harus lebih banyak lagi menyediakan bacaan tokoh-tokoh Islam kepada anak kita.
Ini yang harus diturunkan ke anak-anak.
Ibnu abbas lahir tahun tiga tahun sebelum rasul hijrah. Orang tuanya terlambat masuk Islam, hijrahnya juga telat. Sehingga kebersamaan rasul dengan Ibnu Abbas hanya 4 tahun dari 9 tahun-13 tahun. Konsep pendidikan justru dari beliau.
Metode pendidikan pengajaran
Ar rasul al muallim konsepnya diambil dari ibnu abbas.
Disebut Ibnu Abbas karena anaknya Abbas.
Adab Ibnu Abbas luar biasa, jadi keberkahan ilmunya dapat. Bahkan pada saat Rasul menginap di Maimunah, Ibnu Abbas pun langsung menyediakan air (jadi kalau buang hajat langsung wudhu).
Ibnu Abbas juga sangat menghormati gurunya bernama Zaid bin tsabit. Ibnu Abbas menghormati gurunya itu dan saat akan naik kendaraan, Ibnu Abbas mengambilkan tali kekang dikondisikan agar turun dan bisa dinaiki oleh gurunya tersebut. Masya Allah.
Pada saat itu gurunya berkata, "Wahai Putra paman Rasulullah jangan kau lakukan itu."
Tapi Ibnu Abbas berkata, "Beginilah aku diajarkan: untuk menghormati ulama."
Bagaimana potret kehidupan para sahabat pun menyikapi segala sesuatu dengan cerdas. Ibnu Abbas pernah menafsirkan QS An Nasr yang turun adalah berarti Rasulullah akan tutup usia. Masya Allah. Pemuda remaja tapi sangat dewasa
Pernah Abu Jahal didatangi Ibnu Mas'ud saat sekarat. Bahkan Abu Jahal ditunggu sampai meninggal. Menurut Ustadz Abdul Wahab, tengkuk diinjak, rambut ditarik, dan kepala Abu Jahal dipenggal dibawa kepada Rasulullah.
Mendoakan Anak
Kita harus sering-sering mendoakan anak kita. Doakan anak kita agar faqih dalam ilmu agama dan tafsir.
Pernah Rasulullah mendoakan saat menginap di Maemunah. "Allahumma faqqihu fiddin. Waalimhu at taqwil"
Kapan kita mendoakan anak kita?
Ustadz Abdul Wahab pun mengingatkan agar ilmu itu harus didatangi, bukan malah gurunya capek capek mendatangi.
Sering kan kita melihat guru datang ke murid? Padahal adabnya kita yang mendekat pada guru, mendatangi ilmu.
Bahkan orang tua yang benar yakni mengingatkan anaknya untuk mendatangi sumber ilmu itu misal di Kairo dan lainnya. Sekelas Ustadz Abdul Somad pun, ibunya datang kepada Ustadz dan bilang, "Ustadz nitip anak saya ya."
Tidak ada yang menjamin Anak kiai akan menjadi kiai. Iman dan ilmu tidak ada warisan begitu saja.
Maka kita harus berupaya mendekat pada sumber ilmu.
Seperti contoh di Kuttab, perhatikan motor para guru ta'zim kita. Ustadz Abdul Wahab terinspirasi dari Ibnu Abbas menghormati guru. Dulu Ustadz Abdul Wahab saat di Pesantren, sangat senang saat motor guru kotor, karena saat itulah motor mesti dicuci.
Kita lihat bagaimana QS At Tahrim ayat 2, 3 dan 4. Pada saat itu Ibnu Abbas ingin bertanya apa maksud hikmah dari surah tersebut, tetapi Ibnu Abbas bersabar menunggu, bahkan menunggu selama setahun, dan tidak langsung menanyakan kepada Umar bin Khattab.
Saking punya adab punya luar biasa. Momen itu baru dapat setelah satu tahun lamanya. Dia sabar menunggu. Menyiapkan air wudhu kepada Umar bin Khattab. Sampai Umar heran, kamu bisa menanyakannya langsung saat mau bertanya, mengapa harus menunggu selama setahun? []
No comments