Cerita tentang seorang laki-laki bernama Hyde yang termasuk bangsawan Inggris dan untuk sementara waktu pergi ke kota kecil Brandon. Orang tuanya berharap Hyde dapat menemukan jodohnya dari keluarga Ken dan Sonya yang memiliki tiga putri yang cantik.
Hyde tidak suka dengan cara perjodohan seperti itu. Apalagi jika memilih salah satunya, yang lain akan menjadi tidak enak suasananya.
Cathie, Letticia, dan Milly. Ketiga putri itu memiliki keunikan masing masing. Saya bisa menikmati membaca novel ini karena jalan ceritanya yang unik, seru dan setting tempat yang berada di luar negeri, juga penokohan yang kuat.
Konflik besarnya itu saat Hyde akan memutuskan siapa perempuan yang akan menjadi tunangan dan calon istrinya. Terjadilah konflik konflik kecil yang terjadi antara Cathie, Letticia dan Milly. Dari misal persaingan antara anak satu dan lainnya, sampai melarang salah satu anak untuk mendekati Hyde.
Sambil membiarkan sejuknya air mengaliri tenggorokannya, pikirannya mulai bergerak liar. Sesungguhnya Hyde mulai muak dengan semua aturan yang mengekangnya selama ini. Aturan yang baginya terasa mengada-ada namun nyatanya telah menjadi denyut nadi hampir semua anggota keluarga Hasburg.
Perjodohan, perusahaan keluarga, pengawasan ekstra, ini baru sebagian kecilnya saja. Dan belum apa-apa, ia merasa kalau masa depannya akan sangat membosankan. (halaman 52)
*
Cerita berawal tentang kisah seorang anak perempuan yang bernama Chandelle, ingin masuk ke toko permen dan dengan modal berani ia masuk. Dikira hanya bisa sedikit, ia diperbolehkan memakan beberapa permen tester dan ia merasa bahagia karena bisa membawa beberapa permen pulang karena ibunya bisa menghias sepatu bekas menjadi seperti baru.
Chandelle tak sengaja bertemu dengan seorang anak laki-laki yang membawa sepatu ibunya untuk dihias. Chandelle berjanji akan menghiasnya dan keesokan harinya akan membawa sepatu tersebut.
Di rumah, Chandelle sering membantu ibunya menyiapkan peralatan atau bahan sepatu yang kurang. Di rumah sedang ada beberapa pesanan yang mesti dihias, tapi Chandelle melihat ibunya sepertinya sedang kurang sehat. Sedangkan Chandelle ragu bagaimana agar janjinya kepada seorang anak laki-laki pesanannya selesai besok?
Akhirnya Chandelle berusaha menghias sepatu untuk pertama kalinya. Pada saat telah selesai, Chandelle senang karena hasilnya bagus. Ibunya pun memujinya. Tak menyangka hanya melihat sehari-hari Ibunya ahli dalam menghias sepatu, kemudian menurun begitu saja pada Chandelle. Namun, takdir berkata lain pada saat akan mengantarkan sepatu pada anak laki-laki, Ibu Chandelle meninggal dunia yang membuat Chandelle kehilangan orang terkasihnya.
*
Cerita bak kisah Cinderella, dan penulisnya mampu meramu sedemikian cerita dikembangkan menjadi lebih cntik dan berbobot. Saya bisa menghabiskan buku berjumlah 277 halaman ini hanya waktu 2-3 hari saja..hehe.
Saya penasaran bagaimana bisa kejatuhan ide cerita seperti ini? Penasaran proses kreatif bagaimana penulis dapat meramu ide dieksekusi menjadi sebuah novel sebagus ini.
Tibalah saat hari penentuan, siapakah yang dipilih oleh Hyde?
Saya gemas sekali membacanya saat terbayang Pangeran akan memilih Cinderella eh.. salah.. hehe.. saat Hyde sudah yakin akan memilih Chandelle yang selama ini telah mencuri hatinya, tapi pada saat malam makan bersama Kakek Hyde, Chandelle padahal diundang, malah tidak bertemu Hyde.
Chandelle merasa diperlakukan tidak adil karena dituduh mencuri sepatu milik Sheryl yang hilang 12 tahun yang lalu.
Saya bisa merasakan apa yang dirasakan Milly, Milly yang merasa itu adalah takdir antara Chandelle dan Hyde, mereka adalah cinta sejati.
Mereka dapat bertemu setelah lama berpisah.
Penulisnya keren sampai saya tidak bisa membaca atau menebak jalan ceritanya. Suspens yang akan dibangun oleh penulisnya. Ternyata Chandelle yang menghias sepatu yang diminta oleh seorang anak laki-laki dan itu adalah Hyde sudah 12 tahun yang lalu.
Saya seperti mendapat kejutan saat membacanya! Surprise!
Ibu angkat Chandelle, Renee merasa malu dan meminta Chandelle untuk pergi dari sana. Sementara Hyde tidak bisa menemukan Chandelle setelah kejadian itu.
Ending yang menurut saya tidak seperti Cinderella, tapi sangat berkesan di hati saya. Cerita tidak harus happy ending, bukan?
Semula terpikir Hyde cocok kali ya sama Milly, Milly pun sangat istimewa karena ahli melukis, tapi kata hatinya Hyde tak bisa dipungkiri Chandelle yang diam-diam Hyde suka.
Novel genre romance yang membuat saya senyum senyum saat membacanya.
Saya salut dengan Mbak Riawani Elyta yang mampu membuat nama-nama tokoh unik sesuai latar Inggris dan penamaan tempat, mendeskripsikan suasana dan membuat suspens dengan amat cantik.
Penulis mengambil sudut pandang ketiga. Chandelle yang tumbuh dewasa berharap bisa menemukan cinta sejatinya. Begitupun dengan anak-anak Ken dan Sonya. Semoga dapat melabuhkan cintanya pada orang yang tepat.
DATA BUKU
Judul: Chandelle
Penulis: Riawani Elyta
Cetakan: Pertama, 2018
Penerbit: Guepedia
Tebal: 277 halaman
ISBN: 978-6024-435-103
No comments