Sebenarnya setiap perempuan itu mempunyai tanda tanda menstruasi yang berbeda-beda. Ya, sebagian wanita ada yang mengalami menstruasi selama 4 hari saja, namun sebagian lagi bisa mengalami haid selama satu minggu. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter yang tepat mengenai haid di Klik Dokter. Download di sini.
Tak hanya itu, intensitas darah haid yang keluarnya juga akan berbeda-beda. Mulai dari yang ringan sampai berat, sehingga kondisi tersebut dapat memicu rasa ketidaknyamanan. Terlebih untuk gejala berat yang dijamin akan mengganggu aktivitas harian.
Akan tetapi, ada beberapa gejala yang menjadi indikasi bahwa seorang wanita mengalami menstruasi tidak normal. Seperti apa sajakah gejala-gejalanya?
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai ciri-ciri menstruasi tidak normal, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
7 Tanda Haid Tidak Normal
1. Jadwal Haid Menjadi Telat
Kebanyakan wanita memang bisa mengalami jadwal haid yang lebih teratur. Namun, ada beberapa wanita yang hanya mengalami haid dalam sekali setiap 28 hari. Apabila menstruasi mendadak berhenti, bisa jadi ada beberapa factor yang menjadi penyebabnya. Ya, salah satunya adalah kehamilan.
Namun, jika menstruasi tiba-tiba berhenti karena bukan kehamilan, itu artinya kondisi menstruasimu tidak normal.
Terdapat beberapa hal yang menjadi pemicu dari telatnya jadwal haid, seperti aktivitas olahraga yang berlebihan, menaikkan berat badan, penggunaan pil KB berkelanjutan, PCOS (sindrom ovarium polikistik), perimenopause, hingga stress berat.
Baca juga: Pengalaman Senam Zumba di S Fitness Muslimah
2. Terjadi Pendarahan Berat
Apabila sekarang ini kamu membutuhkan lebih banyak pembalut selama waktu singkat, ada kemungkinan kondisi tersebut merupakan gejala menorrhagia. Lebih gawatnya lagi, masalah ini pun akan disertai dengan gejala anemia seperti sesak nafas dan kelelahan lho!
Jika kondisi tersebut benar-benar terjadi, sebaiknya segera periksakan dirimu ke dokter kandungan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
3. Haid Bisa Terjadi Secara Singkat Atau Bahkan Lebih Lama
Periode haid yang normal umumnya terjadi antara dua sampai tujuh hari. Namun, penggunaan kontrasepsi hornornal juga bisa menjadi pemicu yang membuat siklus haid lebih singkat. Tak cuma itu, bahkan periode menuju menopause pun dapat mengganggu siklus haid yang normal.
Akan tetapi, apabila ketika haid tiba-tiba menjadi sangat pendek, maka ada kemungkinan indikasi bahwa kamu mengidap beberapa jenis penyakit, seperti polip, fibroid, hingga tidak seimbangnya hormon dalam tubuh.
4. Kram yang Cukup Sering
Ciri-ciri haid tidak normal berikutnya yang harus kamu ketahui, yakni kram yang cukup sering terjadi. Masalah tersebut dikarenakan adanya kontraksi uterus yang terus mendorong keluar dari lapisanya.
Pada siklus haid yang normal, kondisi kram ini biasanya berlangsung selama dua sampai empat hari. Sebagian wanita memang ada yang mengalami kram ringan sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitasnya.
Namun, ada pula sebagian wanita yang mengalami kram lebih berat. Kondisi kram parah ini dinamai dengan istilah Dismenore, yang mana ada beberapa faktor sebagai penyebabnya seperti penggunaan IUD, penyakit fibroid, endometriosis, adenomyosis, penyakit menular seksual, hingga penyakit radang panggul (PID).
Baca juga: Deteksi Dini Mencegah Kanker Payudara
Baca juga: Review Seminar Wanita Sehat Tanpa Kanker (Pencegahan Kanker Serviks)
5. Terjadi Pendarahan di Antara Periode Menstruasi
Terdapat beragam penyebab yang membuat seorang wanita mengalami kemunculan flek alias pendarahan di antara periode haid. Ya, penyebab yang dimaksud seperti terjadinya perubahan dalam control kelahiran, sedangkan yang lainnya membutuhkan perawatan medis.
Disamping itu, penyebab pendarahan di anara periode haid juga bisa terjadi akibat melewatkan atau merubah pil KB, penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, adanya iritasi di bagian vagina, fibroid uterus, kehamilan, kehamilan ektopik (keguguran), perimenopause, kanker serviks, hingga kanker rahim.
6. Sakit Perut (Diare)
Menurut kabar yang beredar, menyebutkan bahwa sebanyak 70% wanita kerap mengeluhkan masalah sakit perut dan diare ketika haid. Apabila gejala-gejala tersebut tampak tidak lazim, bisa jadi kamu mengalami masalah kondisi kesehatan yang cukup serius.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena kondisi diare atau muntah secara berlebihan bisa menyebabkan dehidrasi. Oleh karenanya, segera periksakan dirimu ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
7. Payudara Terasa Nyeri
Tanda-tanda terakhir dari menstruasi tidak normal, yakni payudara yang terasa nyeri. Ya, kondisi ini disebabkan karena terjadi fluktuasi kadar hormone.
Selain di payudara, terkadang rasa nyeri juga kerap dirasakan oleh sebagian wanita di area ketiak. Apabila rasa sakit di payudara tidak seperti siklus haid bulanan, tentu saja kamu harus mewaspadainya. Walaupun penyebabnya bukan karena kanker, namun rasa nyeri payudara yang cukup menyiksa bisa jadi indikasi bahwa kamu memiliki penyakit serius lho!
Tips Untuk Melancarkan Kembali Haid
1. Gunakan Alat Kontrasepsi Hormonal
Alat kontrasespsi hormonal yang dimaksud berupa pil KB, dimana ia memiliki kandungan estrogen dan progestin yang dinilai cukup efektif dalam mengontrol mensturasi.
Seorang wanita yang mengonsumsi pil KB selama 21 hari, kemudian dilanjutkan dengan mengonsumsi pil dummy selama 1 minggu bisa mengalami menstruasi dalam 7 hari tersebut.
Baca juga: Pengalaman Vaksin HPV Gardasil
2. Berolahraga Secara Rutin
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa olahraga merupakan salah satu kegiatan yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Begitu pun untuk masalah haid tidak normal, yang mana kegiatan olahraga diyakini dapat melancarkan kembali siklus mentruasi lho. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, manfaat olahraga untuk melancarkan siklus haid perlu diteliti lebih jauh lagi agar terbukti secara ilmiah.
Kendati demikian, tidak ada salahnya bagi kamu untuk melakukan olahraga secara rutin dan teratur.
Baca juga: Sehat dan Langsing dengan Olahraga Hiit Cardio
Baca juga: Olahraga Selama Kehamilan
No comments