Horeee! Liburan telah tiba. Tepat setelah pembagian raport, terdapat beberapa catatan untuk Aska yang harus menjadi perhatian saya, seperti belajar membaca dan menulis.
Setelah setahun Aska sekolah di Kuttab Awal 1, kini Aska naik ke kelas Kuttab Awal 2. Masih banyak PR saya terkait penunjang untuk Aska belajar.
Aska masih dibacakan soal ujian oleh Ustadzah. PR besarnya adalah belajar membaca. Begitu pula menulis. Sepertinya tempo lalu saya agak longgar dalam membaca teks Bahasa Indonesia. Atau saya terlalu fokus mengajarkan baghdadiyah padanya?
Baghdadiyah adalah sebuah metode membaca Al Quran yang mudah, berbeda dengan iqro. Setiap halamannya pun berbeda cara membacanya.
Sebenarnya kalau ngobrol-ngobrol dengan Kepala Sekolah TK, sobat saya mengatakan memang setiap anak berbeda kemampuannya, dari hari ke hari, jadi memang harus bersabar dengan kemampuan tiap anak.
Video cara membaca baghdadiyah
Tak perlu membaca iqro 1 sampai iqro 6, dulu untuk bisa naik level baca Al Quran, cukup membaca atau berlatih baghdadiyah sampai dengan halaman 40-an, santri Kuttab bisa langsung ke Al Quran.
Targetnya sendiri di Kuttab anak bisa membaca Al Quran dari kelas Kuttab Awal 2. Makanya saya agak fokus Baghdadiyah.
Selama pandemi, agak sulit belajar secara online, dan perkembangannya pun baghdadiyah di kelas 2 selama semester Aska baru 6 halaman saja. Jadi PR bagi saya sebagai orang tua untuk mengajar tilawah dan membaca.
Apakah liburan sama sekali tidak belajar?
"Setelah anak sekolah, seorang anak harus diizinkan bermain dengan permainan yang baik sebagai penyegaran setelah lelah belajar. Melarang seorang anak bermain dan memaksakannya untuk terus belajar dapat mematikan hati, merendahkan kecerdasan, dan menyebabkan kehidupannya terasa sempit, sehingga dia akan mencari cara untuk bisa lepas dari itu semua walau dengan tipu daya." (Imam Al Ghazali, Ihya Ulumuddin)
Sehingga, agar tidak kehilangan ritme belajar, maka saya tetap membagi waktu belajar, seperti belajar membaca hari ini, esoknya latihan menulis, dan dalam sehari tetap berlatih baghdadiyah dan murajaah, juga ziyadah.
Mulai berlatih membaca teks buku setiap hari.
Aska itu saat ditawari untuk baca buku satu paragraf saja biasanya suka menolak. Step-step dia untuk membaca sendiri ada beberapa, saya mengetes Aska membaca buku dari:
1. Buku ABACAGA (gambar pertama di atas)
2. Buku-buku yang teksnya sedikit, dan lebih banyak gambar
Awalnya saya meminta Aska membaca buku teks biasa, namun karena tidak banyak gambar, akhirnya Aska kesulitan, seringnya merengek ngga mau baca. Akhirnya saya minta Aska baca buku yang teksnya sedikit dan banyak gambar.
Baca juga: Mengenalkan Ragam Buku pada Anak
Baca juga: Membaca buku dalam Aplikasi Lets Read
3. Belajar latihan menulis
PR bagi saya sebagai orang tua agar Aska mulai dilatih untuk membaca dan menulis. Menulis sendiri Aska jarang. Biasanya di sekolah menulis khat Quran, dan di rumah sesekali saja. Maka liburan kali ini saya memintanya untuk menulis sendiri agar terbiasa.
Aska kelihatan agak kesusahan karena tangannya belum terlatih menulis banyak. Semoga dengan makin sering menulis, Aska semakin rapi dalam menulis, karena seringnya melewati baris, hihi. Semoga lancar menulis, ya.
Baca juga: Tips untuk semangat Membaca dan Menulis
Senangnya selain liburan ada jadwal belajar, Aska juga secara tidak langsung belajar membaca kisah-kisah tokoh Islam yang disebut dalam Al Quran dan membaca Ensiklopedi Al Quran. Alhamdulillah Abi Aska juga mengisi waktu liburan dengan besilaturahim ke rumah teman Aska sesama Kuttab.
Yang senang saya sebagai Ibunya karena bisa mengobrol dengan orang tua lain dan ada suntikan semangat dalam mengajarkan anak belajar seperti murajaah dan ziyadah. Rata-rata pagi dan sore dipakai untuk murajaah dan ziyadah. Masya Allah.
Dalam keseharian Aska belajar praktik wudhu dan shalat berjamaah bersama Ummi Abi di rumah. Karena sudah umur 7 tahun lebih sekarang Aska sudah dibiasakan shalat agar tidak merasa sulit saat diminta untuk shalat kelak saat dewasa. Aamiin
No comments