Poster film NUSSA di bioskop (dok.pribadi) |
Senangnya film Nussa membawa angin segar untuk anak negeri saat pandemi dan negeri sudah mulai pulih. Sebagian aktivitas seperti sekolah-sekolah, dan kampus sudah dibuka. Saat ini pun alhamdulillah pemerintah sudah mulai mengizinkan anak-anak di bawah usia 12 tahun sudah boleh nonton di bioskop. Alhamdulillah makasih Abi udah ngajakin nonton film Nussa! Apalagi anak-anak suka sama Nussa dan Rara. |
Alhamdulillah bisa nonton film Nussa dan Rara. Film besutan Angga Sasongko sebagai Sutradara patut diapresiasi. Terdapat banyak nilai-nilai kehidupan yang didapat dari menonton film Nussa ini, seperti menolong teman, mendahulukan teman. Bagaimana Nussa mau mendahulukan Joni, padahal Nussa juga ingin menjadi pemenang lomba Sains, tapi di situ Nussa senang karena mau menolong temannya.
Sepanjang menonton film saya terhibur terlebih saat Opi Kumis dengan gaya khas Betawinya menciptakan film menjadi ringan, namun bermakna. Pengisi suara film Nussa dan Rara juga spesial karena diisi oleh Maudy Koesnaedi.
Berikut pengalaman menonton film Nussa saya beserta suami, dan anak-anak.
1. Film Nussa mengangkat tema yang menarik, tentang anak yang tertarik dengan dunia sains
Biasanya film anak-anak di Indonesia berkisah sehari-hari, di sekolah dan tempat bermain. Di film Nussa ini tema yang diangkat menarik tentang anak yang tertarik dengan dunia Sains, dan bisa membuat anak Indonesia mulai kreatif menghasilkan sesuatu (seperti yang dilakukan Nussa membuat roket dari barang bekas).
2. Film Nussa memberi pesan agar anak tidak mudah menyerah
Nussa buat percobaan lagi ketika gagal. Dia mencari ide dan dapat ide pakai parasut. Jadi ketika roket naik dan turunnya biar mulus, hasilnya pun lumayan bagus malah. Keren!
3. Dalam Film Nussa memberi pesan agar berkompetisi secara sehat
4. Nussa merangkul lawan, bahkan bersahabat dengan rivalnya.
Dalam cerita film Nussa, Nussa kedatangan teman baru di kelasnya bernama Joni. Joni ternyata suka sains juga. Kalau dianggap sekilas, ini bisa menjadi rival ya ... tapi ternyata nggak. Dalam perjalanan ceritanya justru mereka menjadi bersahabat. Nussa dan Joni bersaing secara sehat dan fair. Terlebih keduanya memiliki background yang sama Nussa dan Joni, Ayahnya sibuk. Namun ada Umma yang mendukungnya, dan Joni ada Bik Mur yang selalu mensupportnya.
5. Hikmah Film Nussa yang dapat digali, seperti
- Saat gagal, mau mencoba lagi.
- Berterimakasihlah kepada teman yang selalu ada untuk mendukung kita. Persahabatan itu indah
- Bersaing dengan teman itu wajar. Berkompetisilah secara sehat!
- Lapang dada saat kalah
- Berbesar hati saat kawan kita menang, sedang kita kalah
- Roda itu berputar kadang di atas, kadang di bawah. Tersenyumlah!
Sebelum nonton foto dulu ya. Masker buka sebentar ... |
Berikut sinopsis ceritanya: |
Sinopsis Film Nussa di Bioskop
Cerita Nussa diawali dengan pertarungan dengan Rara saat berada di luar angkasa. Ternyata mereka sedang bermain, dan membayangkan sedang di luar angkasa. Kemudian scene berlanjut setting tempat di Sekolah Nussa. Di sekolah Nussa bakalan ada lomba Sains, dan nantinya akan dilombakan lomba Sains di Ramadhan Sains Fair.
Nussa yang biasanya menang juara pertama, dan biasa membuat percobaan baru dari barang bekas, kemudian terkejut karena kelasnya kedatangan teman baru, yaitu Joni.
Wah, Joni pokoknya setelan rapi. Persis kayak film Baby Boss yang jadi Bosnya. Pakai jam tangan mahal. Rambut rapi, dan tampilan anak orang kaya. Gaya ngomongnya biasa pakai bahasa inggris di rumah. Kadang suka bergumam Bahasa Inggris.
Ternyata Joni juga jago bikin roket dan roketnya pun canggih. Pas Joni menampilkan pertunjukan pas jam istirahat, roketnya melesat dan turun dengan mulus. Sedangkan punya Nussa tersendat-sendat, belum bisa meluncur karena memang Nussa membuat baru dari barang-barang bekas. Sedangkan Joni berkelas karena bahannya juga mahal.
Nussa kelihatan gak pede. Tapi sebenarnya Nussa lebih beruntung karena Nussa punya Abdul dan Syifa sebagai temannya yang selalu mendukung saat Nussa membuat percobaan-percobaan baru dan kerap membantu.
Sedangkan, Joni ini anak tunggal dan kesepian. Dia hidup di rumahnya lebih banyak menghabiskan waktu dengan Bi Mur. Saya ikut sedih saat Joni meminta Bi Mur di sisinya, menemaninya dan lucu banget pas Bi Mur bilang, "Bibi Mur dulu pas masih langsing juga suka main games. Main gamesnya panjat pinang." Saya langsung ngakak. Ia juga ya, dulu main gamesnya kan real beneran main: kita gerak motorik. Sedangkan sekarang, anak-anak di rumah seringnya main games, tapi kebanyakan virtual dan berhadapan dengan gadget.
Kesan Nussa pas pertama liat Joni itu "sulit digapai" dan kesannya jadi angkuh gitu. Pas Joni menang lomba, Nussa sempet sediiih banget. Nussa marah sama Abahnya karena Abahnya jarang pulang, adakalanya Nussa marah sama Umma karena ingin sparepart baru.
Setelah agak lama ... scene sedih, kecewa, marah, akhirnya Nussa keren lho pas sedih ditenangin sama Abahnya Nussa. Abahnya Nussa walaupun di luar negeri, tapi selalu nyemangatin. "Ibnu Firnas sempat gagal membuat sesuatu. Tapi mau coba lagi dan berhasil." ujar Abah Nussa yang membuat Nussa mau mencoba lagi.
Scene paling nangis itu pas Joni bawa piala dan buka pintu mobil tapi Ayah dan Ibunya nggak ada. Pas lagi di rumah, Ibu Ayahnya sibuk sendiri. Mereka satu meja, tapi Ayah Ibunya sibuk teleponan dan bikin Joni sedih. Manggil-manggil ortunya tapi gak didengerin.
Bi Mur, pembantunya sampai bilang, "Mesakno bocah ..." Makin sedih deh.
Hebatnya ada scene kebersamaan Joni dan Nussa pas kejebak di ruang multimedia gitu. Disana mereka kekunci. OB nya gak tahu kalau di dalam ruangan itu ada Nussa. Keadaan Joni udah kalap. Lha, Nussa tetap tenang. Alhamdulillah. Nussa bikin kembang api sederhana warna pink dan seperti kalimat "S.O.S" untuk Rara. Akhirnya Rara dan Umma tahu kalau Nussa memang kejebak di sekolah. Terima kasih film Nussa! Semoga ada Film Nussa 2 ya .... Aamiin.
Baca juga: Review Film Omar
Baca juga: Nyanyi Bareng Nussa
No comments