Karena terobsesi dan suka sekali dengan traveling dan berhubungan dengan sejarah Islam, Mbak Uttiek mengatakan bahwa, “kebutuhan traveling sama pentingnya dengan punya rumah. Boleh ke Eropa, tapi Islamnya ‘Andalusia’. Boleh ke mana Amerika, tapi yang ada ‘Palestina’ disana. Boleh ke ASIA, tapi yang ada ‘Istanbul’ dan ‘Samarkand’ disana.”
Hari Sabtu lalu (13/04), saya bersemangat hadir di acara Bedah Buku "Journey to Samarkand" Marfuah Panji Astuti. Sehabis dzuhur Bandung hujan lebat. Sebelum ke Khalifah Tour, saya ke Salman dulu kemudian memutuskan memilih angkutan umum.Sesampainya di Khalifah Tour, jalan Katamso No. 11, bangunannya modern, desain dan font logo yang tampak khalifah tour berwarna pink magenta sangat welcome dan bersahabat.
Acara dimulai oleh MC, kemudian sambutan dari CEO Khalifah Tour, Rustam Sumarna. Beliau merasa senang karena saat membawa rombongan ke Masjidil Aqsa menemukan pasangan yang bisa diajak ngobrol seru Mbak Uttiek dan suaminya. “Dalam bukunya Journey to Andalusia, Ottoman, dan Samarkand, tulisan Mbak Uttiek, kita seperti ikut hanyut dalam perjalanannya, dan beliau menulis dengan detail.”
Pak Rustam memberi sambutan |
Destinasi utama Khalifah Tour sendiri yakni 3 negara, yaitu Mesir, Palestina dan Jordan (Israel).
Di Khalifah Tour ini berfokus menyelenggarakan Halal Tour, dan Pak Rustam mengakui bahwa untuk menyelenggarakan Halal Tour, maka ada konsekuensi bahwa terpaksa lebih mahal 15 Dollar dengan yang umum, karena dalam menyediakan makanan halal di luar negeri terbilang cukup sulit, dan di Khalifah Tour sendiri tidak hanya melayani Umrah dan Haji saja, tetapi juga perjalanan lain.
Proses Kreatif
Penulis journey to Andalusia, Ottoman dan Samarkand |
Saya melihat sosok Mbak Uttiek ini tidak mau expose. Tidak terlalu suka tampil. Beliau pun mengaku ingin mempunyai jariyah ilmu melalui tulisan dan 'berada di jalan dakwah ini.'
“Dan biasanya Mbak Uttiek selalu mengawali perjalanan itu dengan Umrah dulu,” ujarnya. MasyaAllah.
Mbak Uttiek sangat terinspirasi dengan Batutah yang setiap melakukan perjalanan selalu mengawalinya dengan haji. Dan Mbak Uttiek terbayang, “Bagaimana Ibnu Batuta melakukannya menyelusuri Tanzil hingga ke Aceh, naik kuda pula.” Tambahnya.
Sesi foto with Blogger Bandung |
“Pengalaman yang tak terlupakan pada saat pulang perjalanan Ughyur, bertemu kompleks Imam Bukhari dan masuk. Meski sebenarnya di Maroko, melihat makam keluarga selama 24 jam dijaga pasukan berkuda, lalu mendengar hafiz membaca Al Quran non-stop. Namun rasanya sangat berbeda dengan saat melihat makam Imam Bukhari. Pada saat ke makamnya, ada rasa “takzim” ilmunya bermanfaat sampai sekarang.” Kata Mbak Uttiek.
Di buku “Journey to Andalusia” dijelaskan tentang Spanyol, dan Portugis. Islam mewarnai selama 800 tahun. Bekasnya hasil buah pikir warisan peradaban islam dunia. Di buku “Journey to Ottoman” tentang Turki dan pernah menjadi pecahan sebanyak 62 negara. Di buku “Journey to Samarkand” Uzbekiztan bahwa Imam Bukhari meninggal dan dimakamkan disana.
Perjalanan 3 benua membuat beliau merasa “sesak” karena saking takjub karena arsitek bangunannya, masjid yang spektakuler! Mbak Uttiek sendiri sering membagikan foto di sosmednya karena akan ada “feel” nya. menurut pendapatnya outline juga penting, sehingga tidak ada pengulangan, dan proses nulisnya cepet.
Dalam menyelesaikan buku-bukunya, “Sebenarnya ada target menyelesaikan 3 buku dalam kurun waktu setahun. Dan memang target awalnya launching di event Islamic Book Fair. Namun qadarullah karena jatuh sakit, Mbak Uttiek menyelesaikan dua buku saja dalam setahun (Journey to Andalusia dan Journey to Ottoman). Dan akhirnya baru sekarang buku yang ketiga,” tambahnya lagi.
Pak Reggy memberi penjelasan tentang rute perjalanan ke Samarkand |
“Setiap traveling, sering kita sekadar 'permukaan' saja, belanja, kemudian foto foto, tanpa tahu sejarahnya atau memaknai perjalanan itu sendiri.” Hal itu diungkapkan oleh Pak Reggy Karta Widjaja dalam bedah buku “Journey to Samarkand, Bandung (13/04/2019).
Selanjutnya pembicara ke-2, Pak Reggy Kartawidjaja sebagai Tour Manager and Certifed Tour Leader menceritakan tentang perjalanan ke Turki dan Spanyol membawa tamu-tamu kesana. Pada saat sebelum menjadi tour guide, beliau juga di tes.
“Tapi ya begitu, ketika sudah jadi tour guide sebatas cerita bahkan terkalahkan dengan selfie. Lebih ke permukaan. Dulu belum terbagi atau pengetahuan kepada tamu. Jadi ada kenangan lebih ga dapat di bangku sekolah atau kuliah. Bukan foto yang banyak, tapi keilmuan yang banyak. Mengambil hikmah.” Tambahnya lagi.
Pak Reggy pun menjelaskan, “Start nya itu ke Samarkand berawal dari Singapur dulu atau Kuala lumpur dulu, baru ke Uzbekiztan. Bisa memakai berbagai kendaraan seperti pesawat, bus, kereta cepat. Apalagi diberi kemudahan sekarang tanpa Visa.”
Itenary selama 10 hari perjalanan dan akan mengunjungi 4 kota termasuk Kiffah.
Jiwa traveler muslimah
“Sebelum berangkat, saya sudah riset dulu. Ada apa saja disana, dan mesti baca apa saja. biasanya untuk mengawali perjalanan, Mbak Uttiek mengawalinya dengan membaca buku “Sejarah Umat Islam” karya Buya Hamka, baru membaca referensi orang lain, seperti “Bangkit dan Runtuhnya Andalusia”. Jadi ketika sudah datang kesana, kita bisa mengkonfirmasi sejarah saja disana. Dan saya sudah tahu dulu ceritanya apa saja. Ada cerita sejarah Islam apa saja.” kata Mbak Uttiek.
Sejak tahun 2006, Mbak Uttiek telah menulis target hidupnya ingin pergi kemana saja, dan baginya jika ingin memulai perjalanan atau mimpi menjadi seorang traveler adalah “Pertama, Tentukan arah kemana tujuan perjalanan kita, kedua tentukan target-target seperti persiapan-persiapan dari dana, waktu, pesawat, dan seterusnya, ketiga pada saat tercapai. Pada saat tercapai, tentu rasanya ‘Puasnya lebih’ karena ceklisnya banyak (karena sudah tercapai target jalan-jalannya).”
Dalam point ke-2 di atas tentang menentukan target-target maka:
- Mesti dipersiapkan adalah persiapan dana, gak murah. Sponsor tunggal Allah Swt
- Menabung untuk perjalanan ini. Niat kita luruskan nanti Allah Mudahkan.
Banyak kejadian seru selama perjalanan harus lari-lari ngejar pesawat, jadi kita mesti siap dengan segala kondisi. Jiwa seorang Traveler pun tetap sebelum berangkat riset dulu, disana ada apa. Kemudian akhirnya bisa menyaring yang bisa jadi bahan tulisan apa saja, ada atau tidak.
Dari kecil sudah akrab dengan sejarah Islam
Sejak kecil, Ayah Mbak Uttiek sering bercerita tentang “Shalahudin Al Ayubi”. Hal itu terekam berulang-ulang dan hal yang selalu Mbak Uttiek ingat sampai dewasa cerita detailnya.
Spontan saya pun ingat dengan anak saya yang berusia 4.5 tahun, bahwa untuk membuatnya suka dengan sejarah islam bisa dengan mendongengkannya setiap malam. Saya pun merasa terinspirasi.
Di dalam khalifah tour |
Saya dan buku Journey to Samarkand |
Seger yaa liat ikan ikannya |
Peserta bedah buku, yang lain sedang shalat ashar |
Saat break acara shalat ashar, saya bisa melihat arsitektur gedung Khalifah Tour yang unik. Arsitek gedung yang atapnya tinggi tinggi dan dikonsep modern. Mushala nya cantik, ada kolam di sebelum naik tangga ke mushala dipenuhi dengan ikan-ikan.
Acaranya asyik mbak, dan menginspirasi aku untuk menceritakan kisah sejarah islam ke anak-anak, sapa tau menjadi untaian mimpi bagi mereka untuk melakukan perjalanan kelak mereka besar nanti :)
ReplyDeleteBarakallah teh Sri, bisa ikut acara bedah buku yang menginspirasi, jadi membuka wawasan untuk melalukan perjalanan keliling dunia ya, terutama menapaki dunia Islam
ReplyDeletesha sekarang lagi baca bukunya yang andalusia :)
ReplyDeleteAcara yang penuh inspirasi yah. Jalan - jalan yuuuk
ReplyDeleteWah, menginspirasi sekali... Saya jd pengen baca bukunya terus nyobain paket tournya juga...
ReplyDeleteBukunya pasti sangat menarik, deh! Diceritakan secara detil mengenai tempat-tempat bersejarah Islam
ReplyDeleteaduh jadi pingin jalan-jalan ke Uzbekistan ya?
ReplyDeletetapi untuk sementara baca bukunya dulu kali ya?
Keren banget yang Mbak Uti ini. Jadi makin penasaran dengan bukunya. Kok gak difoto contoh halaman isinya? Aku kepengen lihat. Hehehehe... kudu nyari nih :)
ReplyDeleteSejak tau ada acara bedah buku ini, akutu penasaran banget teh...
ReplyDeleteSayangnya,
Tugas di rumah tidak bisa ditinggalkan.
Alhamdulillah,
Buku A JOURNEY TO SAMARKAND ada di Gramedia apps..
Jadi tetep bisa ikutan baca..