Hal yang Sebaiknya Ditanyakan Saat Taaruf
Sri Al Hidayati
Sunday, January 6, 2019
taaruf
Hal yang sebaiknya ditanyakan saat Taaruf
Saat Taaruf, sebaiknya menanyakan hal mendetail ketika dimediasi oleh murabbi masing-masing. Biasanya saat taaruf itu tuker-tukeran biodata. Dari sana kita pelajari dulu calon pasangan kita.
Kalau udah pernah kenal misal pernah seaktivitas atau pernah satu sekolah, mungkin bisa lebih mengenal lebih baik, atau tahu lebih banyak daripada ngeblank sama sekali.
Tapi kalau sebelumnya ga pernah kenal sama sekali, maka kita harus bisa lebih mendetail perkenalannya, bisa lewat orang terdekatnya.
Hal yang ditanyakan ketika Taaruf sebagai berikut:
1. Bagaimana shalat wajibnya di masjid?
Sebenarnya ini merupakan pokok pertama karena suami akan menjadi imam dalam keluarga, maka penting mencari suami yang taat beribadah kepada Allah, dan shalat 5 waktunya selalu dikerjakan. Ini juga menyangkut visi misi dalam rumah tangga.
2. Bagaimana visi misi dalam dakwah Islam? Bagaimana jika istri memiliki peran penting dalam ummat? Ap suami ridha?
Ini juga penting karena jika suami menghentikan peran dakwah istri, maka mungkin istri tidak memiliki ruang untuk berdakwah di masyarakat lagi. Tapi jika suami misalnya mendukung tentu suatu hal yang patut disyukuri.
3. Apa sudah bekerja? Atau sudah berikhtiar bekerja?
Penting menanyakan pada calon suami kita apa sudah bekerja? Saat menikah, tentu ada cost yang mesti dikeluarkan. Dan jika belum bekerja, adakah sumber penghasilan dan ladang penghasilan yang bisa dihasilkan?
4. Berapa penghasilan sebulan?
Ini sebenarnya sebagai patokan bagi calon istri, sebagai gambaran untuk menjalani hidup rumah tangga. Tapi biasanya sudah dituliskan dalam biodata masing-masing.
5. Kira kira nanti setelah menikah kita ngontrak atau tinggal dimana?
Ini hal yang penting juga ditanyakan. Setelah menikah akan tinggal dimana. Misal di dekat tempat kantor suami, atau dekat tempat kantor istri. Atau dekat rumah Ibu atau dekat rumah orang tua suami. Atau bahkan ikut numpang ke rumah orang tua.
Ada juga yang minta misal tinggal dengan ortu karena ortu tidak ada yang menjaga.Nah dalam tahap ini coba dipikirkan bagi seorang calon mantu apa setuju tinggal dengan mertua? Misal sekaligus dengan adik ipar laki laki? Jika punya pandangan lain lebih baik mundur ya di tahap ini, karena kalau nanti sudah menikah, lalu kita ingin tinggal rumah sendiri mungkin mesti ingat komitmen di awal.
Kalau misal tinggal dengan mertua bukan masalah ya gapapa. Bisa lanjut taarufnya.
6. Dalam hitungan gaji, apa punya cicilan yang harus dibayar? Kalau boleh tahu cicilan apa saja?
Nah, hal ini juga mesti ditanyakan. Misal punya cicilan apa saja? Misal punya cicilan motor 2 tahun. Lalu apa lagi.
7. Nanti kalau sudah menikah, menurut pandangan calon suami bolehkah istri bekerja atau tidak?
Nah, dalam tahap ini misal suami tidak membolehkan bekerja, maka kita misal berbeda pandangan dan mungkin jenuh di rumah, bisa mundur disini. Karena calon suami ingin istri di rumah mengurus rumah tangga saja.
Kalau misal suami membolehkan bekerja ya gak masalah. Alhamdulillah. Misal membantu untuk punya rumah sendiri.
8. Menanyakan pandangan calon suami tentang poligami bisa ditanyakan disini.
Misal kita maklum dengan poligami, namun keberatan jika kita dipoligami, bisa disampaikan disini.
*Saat taaruf, sebagai calon istri, memberi tahu tentang karakter diri..
Sedikit bercerita tentang karakter diri
Selain hal yang ditanyakan suami, kita sebagai calon istri juga bisa memberi tahu tentang karakter diri kita. Misal punya asal usul broken home, orang tua bercerai, atau orang tua single atau hal segala macam yang ingin disampaikan bisa disampaikan disini.
Misal kita tidak bisa masak. Apa calon suami memaklumi? Kalau ia tidak sreg bisa mundur. Kalau ia memaklumi dan berharap kita juga belajar masak yaa berarti belajar masak.
Misal ternyata calon pasangan yang pernah pacaran sebelumnya dan gagal, maka mungkin jadi pertimbangan misal kita tidak ingin taaruf dengan orang yang punya masa lalu pacaran, jadi kita bisa skip jadi cari yang sama-sama gak pernah pacaran. Tapi kalau bukan suatu masalah, maka kita bisa lanjut.
Sekian hal yang sebaiknya ditanyakan saat taaruf. Banyak kasus yang cerai padahal baru nikah beberapa bulan semoga tidak terjadi lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bener tuh soal cicilan dan utang. jangan sampai kita gak tau apa2 soal keuangan calon pasangan kita.
ReplyDeleteTambahan, tanyakan juga gambaran keluarga yang ingin dibangun itu seperti apa: dari bangun tidur hingga tidur lagi :)