Setiap anak yang memiliki kecerdasan kinestetik tentu mesti diberikan 'ruang gerak' untuknya. Meski terkadang saya agak dilanda kesal karena sedang mabok hamil dan melihat si Kecil tidak mau 'diatur'. Sebenarnya saya seharusnya bisa lebih cerdas mengembangkan kecerdasan kinestetiknya.
Jika melihat anak lain duduk anteng saat di jalan angkutan umum, kalau si Kecil beda. Kemarin contohnya. keluarkan kepala dari jendela angkot, inginnya duduk di dekat pintu luar angkot, yang buat saya ngeri takut jatuh. Naudzubillah min dzalik.
Maka saya pun menegaskan tidak boleh mengeluarkan kepala ke jendela dan dekat pintu keluar angkot. Sadar salah, ia menangis. Secara tidak sadar mungkin baginya, saya "terlalu banyak melarang".
Untunglah si Kecil langsung happy lagi ketika akhirnya kami makan di Eatboss. Disana pesan Spaghetti dan juga Pizza Meat Lovers, serta jus alpukat. Happy karena bisa kulineran di luar. Makasih Abi :)
Beberapa yang saya harus pelajari, diambil dari klikdokter.com, bahwa mengasah kecerdasan kinestetik dengan:
- Ajak anak untuk beraktivitas fisik. Minta anak meniru gerakan Anda. Aktivitas dapat berupa melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, membersihkan tempat tidur, atau olahraga. Setelah selesai, minta anak menceritakan yang dirasakan dan menjelaskan prosesnya.
- Berikan ruang dan waktu untuk bergerak. Perdengarkan musik yang disukai anak dan mintalah untuk mengikuti irama musik tersebut.
- Ajarkan konsep-konsep atau pengenalan objek melalui gerakan. Misalnya menjelaskan anggota tubuh dengan menunjuk atau memegangnya. Atau menjelaskan konsep ‘panjang’ dan ‘pendek’ dengan gerakan.
- Bawa ke lingkungan atau tempat yang baru serta luas.
- Rangsang anak melalui permainan yang membuatnya membangun atau memperbaiki sesuatu, misalnya membuat istana dari pasir atau lilin, bermain balok, melipat kertas.
- Bantu anak mengeksplorasi hobinya, seperti mendorongnya berpartisipasi dalam kompetisi olahraga atau seni pertunjukkan.
#Tantangan10Hari
#game_level_3
#kelasbunsayiip3
No comments