Alhamdulillah Sabtu lalu, saya bisa kopdar ketemu sama temen-temen IIP Bandung Batch 4. Momen tersebut sekaligus agenda wisuda Matrikulasi Batch #4 dan Talkshow "Creative Parenting for Amazing Kids" with Kak Andi Yudha.
Pada saat sebelum acara, sudah banyak stand berjajar di sepanjang taman-taman Masjid Salman. Juga banyak hijabers memakai jilbab coksu. Saya pun mendaftarkan diri dan segera menuju ke GSG lantai 2 Salman.
Sudah mendapatkan 2 kotak snack, saya pun meminta Aska bergabung dengan teman-temannya bermain di area belakang acara talkshow berlangsung. Aska tanpa disuruh sudah sangat happy dan bermain perosotan, dan bermain lego.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ummi Siti, istri Wakil Walikota Bandung. Beliau memaparkan tentang 50% cita-cita anak ada pada orang tua. Imam Syafii menjadi imam besar tak lepas dari cita-cita ibunya yang ingin anaknya kelak jadi seorang Imam besar.
Ummi Siti pun memaparkan bahwa setiap anak adalah anak kita. Sudah sepatutnya kita meluaskan kepedulian terhadap anak-anak Rohingya yang mengalami pembunuhan terhadap anak-anak, dan mengapa dunia masih diam? Penting anak-anak juga mendapatkan hak-haknya secara terencana dan bertanggung jawab.
Pilar keluarga ada 4, yakni:
1. Spiritualisme
2. Kesejahteraan
3. Aman dan Nyaman
4. Keadilan
Seseorang keluarga yang memiliki sejarah emas dibangun oleh spiritualitas yang kuat.
Mengembangkan metode pola asuh dan pendidikan anak sebagaimana yang diajarkan dalam islam, yakni sebagai berikut:
1. Keteladanan
2. Pembiasaan
3. Nasehat bijak: Metode cerita dijadikan salah satu pola pengasuhan anak dalam ajaran Islam.
4. Reward dan punishment: Setiap orang tua yang mendapat amanah itu wajib bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengasuhannya. Untuk itu orang tua harus melakukan segala cara (metode dan teknik), termasuk hukuman.
Mencintai anak adalah sunnatullah, menjadi orang tua adalah keterampilan. (Ummi Siti)
Berlanjut dengan pemaparan tentang IIP dari ketua IIP Bandung, Teh Nca. Beliau baru melahirkan 17 hari dan ikut membuka acara wisuda IIP. Beliau memaparkan tentang IIP yang telah memiliki 40 cabang di Indonesia, dan memiliki 17 RB wilayah. dan IIP Bandung termasuk yang paling banyak diikuti dibandingkan kota-kota lain. Allahu Akbar.
Kemudian acara puncak dimulai yakni talkshow bersama Kak Andi Yudha. Kak Andi Yudha lahir di Malang, 21 Maret 1966. Kak Andi Yudha merupakan termasuk CEO penerbit Mizan, dan pencipta karakter MIO.
Sejak kecil, Kak Andi Yudha telah dididik setiap pagi oleh orang tua menyanyikan lagu do'a agar sayang dan mendoakan orang tuanya. Kita diberikan oleh Allah Swt, mata, hati, telinga untuk mensyukuri apa yang diberikan Allah Swt. dan memanfaatkannya untuk banyak orang.
Anak harus kita pahami, bukan anak yang harus paham kita. Kak Andi Yudha juga memperlihatkan sebuah poster kain hitam yang terdiri dari banyak tokoh pejuang di dalamnya. "ini fungsinya untuk nutup jendela kamar, kalau siang terangnya ikut masuk, kalau malam dapat terangnya dari lampu rumah."
"Seringkali kita hanya tahu pahlawan tanggal lahir dan tanggal wafatnya. Padahal banyak yang dapat diambil dengan tahu sejarahnya. Saat saya menempelkan ini, anak-anak jadi bertanya,'Papa itu siapa?' Nah itulah yang saya inginkan. Anak-anak jadi tertarik untuk tahu siapa para pahlawan yang termasuk pejuang ataupun yang jahat sekalipun."
Moto hidupnya, "Not only teach but also touch".Selain itu yang ditumbuhkan orang tua pada anak, yakni:
Kecil-SD : atmosfer bljr
SMP-SMA: experience
Kuliah : aktualisasi
"Guru yang mendorong anak suka belajar, maka anak akan jadi cinta belajar." -Kak Andi Yudha.Yang ditumbuhkan kepada anak-anak, yakni:
- Memberikan lingkungan yang menyenangkan
- Menyadari, iseng itu serius bagi anak-anak.
- Tak terlalu banyak melarang ekspresi anak
- Memberi kesempatan anak-anak berpendapat
- Saling memberikan pujian
- Memberikan mainan yang bukan sekadar untuk hiburan
- Cara belajar yang menyenangkan
- Hindari selalu memberikan jawaban.
- Underestimate no way
- Bermain bagi anak adalah bekerja serius.
- Pemberian hadiah atas kehebatan anak
- Tak terlalu takut/khawatir atas aktivitas mereka
- Suasana rileks/santai
- Upayakan tak sering mengulang ulang
- Mereka melamun, berkhayal, bukan sedang membuang-buang waktu
- Tidak menomorsatukan cara berpikir logis (otak kiri)
- Coba dahulu
- Dorong semangatnya, bukan menakuti/ mengancam
- Tingkatkan kebiasaan mencatat dan membaca buku.
- Dukung hobi mereka
- Diet nonton tv
- Menyadari multiple intelligence mereka
Meski tidak ikut acara sampai selesai, saya happy karena bisa ketemu kopdar dengan teman-teman IIP Bandung. :)
No comments