Kesuksesan menyusui pada seorang ibu, didukung oleh berbagai faktor dari mulai pasangan, dukungan keluarga, tempat bersalin, teman dan kerabat, dan tenaga medis," seperti yang diungkapkan oleh dr. Frecillia Regina, spA, IBCLC selengkapnya baca disini
Permasalahan masa kini mengenai menyusui adalah menggampangkan proses menyusui, padahal sesungguhnya sulit sulit mudah. Bagi Ibu yang pernah merasakan perjuangan menyusui selama 2 tahun, tentu merasakannya.
Terkadang seorang new mom, terlalu banyak membaca internet. Darisana banjir info, bingung menggunakan senjata yang mana, belum tentu benar. Kemudian banyak juga yang membandingkan dengan orang lain, dan merasa depresi jika tidak bisa memberikan ASI. "Padahal belum tentu yang formula juga mau memberikan sufor kepada anaknya, karena ibu tidak memiliki payudara misalnya," ujar dr. Frecil mengungkapkan dalam talkshow di Bober Cafe 22 Desember 2015 lalu.
Sebenarnya, semua orang tua pasti akan berusaha memberikan yang terbaik buat anaknya. Tentu selama masih hidup pasti punya masalah. Maka kita sebagai manusia tentu harus mencari penyebab masalah, dan berusaha untuk mengatasinya. "Dan tetaplah berusaha memberikan yang terbaik dan berdoa karena berapapun ASI yang diberikan sangat berharga "cairan emas", tambah dr. Frecil lagi.
Baca Juga: Pengalaman Mencari Dokter Laktasi
Mengapa Menyusui?
- sisi agama
- bayi sehat (sekarang dan masa depan)
- ibu sehat (sekarang dan masa depan)
- keluarga bahagia
Pasangan, keluarga, kerabat, teman
- mitos
- dukungan positif, Ayah ASI
- pemberian ASI perah (cup feeder, sendok, pipet) video
- kelompok pendukung ASI
- seminar, kelas edukasi
- IMD, rawat gabung, posisi, pelekatan
tempat bersalin dan tenaga medis
- RS sayang ibu dan bayi (10 LMKM)
- konseling pre natal
- mendukung ASI dan MPASI rumahan
tanda ASI cukup
- BAK hari pertama hari 1 -6
- BAB harus tiap hari mulai 4-6 minggu bisa tidak teratur
- Kurva WHO
- ukuran lambung, kolostrum
Selain itu menurut Dr Frecil bahwa kuning sesuatu yang normal. hanya beberapa kasus merupakan penyakit.
Selanjutnya adalah Rekomendasi pemberian ASI dari AIMI
ASI Eksklusif
ASI eksklusif (ASI dan hanya ASI) selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan MPASI dan ASI hingga 2 tahun adalah standar.
Langkah yang dapat memudahkan ibu memberikan ASI eksklusif:
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sesegera mungkin minimal selama 1 jam
- ASI Eksklusif yaitu bayi hanya menerima ASI saja tanpa tambahan makanan, minuman, tidak juga air
- Menyusui sesuai keinginan bayi, yaitu kapanpun bayi mau, siang ataupun malam.
- Tidak menggunakan dot, botol atau empeng. (dari rekomendasi WHO dan UNICEF, http://who.int/nutrition/topics/exclusive_breastfeeding/en)
- Sumber nutrisi dan kalori yang lengkap, komposisi ASI berubah setiap saat sesuai dengan kebutuhan bayi.
- Perlindungan optimal dari berbagai penyakit karena mengandung zat imunitas dan antibodi
- Meningkatkan kecerdasan (IQ) bayi karena mengandung nutrien untuk sel otak
- Meningkatkan perkembangan emosi, kepribadian, dan kepercayaan diri.
- Meningkatkan kualitas kesehatan ibu
- Mengurangi pencemaran lingkungan
- Memberi manfaat ekonomi bagi rumah tangga, perusahaan dan negara. (dikumpulkan dari berbagai sumber)
- Tidak mengetahui cara menyusui atau bagaimana menghadapi masalah dalam menyusui
- Pengalaman dan perasaan pribadi mengenai menyusui
- Tradisi dan kebiasaan publik menggunakan susu formula
- Kurangnya dukungan tenaga kesehatan, tempat kerja, keluarga dan pasangan
- Kebiasaan-kebiasaan seperti menjadwalkan menyusui, pemberian sufor secara rutin dan penggunaan botol, dot, dan empeng.
Baca Juga: Pengalaman Mencari Dokter Laktasi
- Mencari informasi dan edukasi (kelas edukasi/prenatal, seminar/talkshow, internet, website AIMI, konselor/konsultan laktasi)
- Mencari dukungan (suami, keluarga, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, tempat kerja)
Risiko MPASI Dini
Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai diberikan pada usia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Pemberian MPASI sebelum waktunya memiliki beberapa risiko kesehatan bagi bayi:
- Menggantikan porsi ASI yang diminum bayi sehingga dapat menurunkan produksi ASI
- Tekstur yang cenderung cair (bubur encer atau sup) memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan ASI
- Meningkatkan risiko sakit karena berkurangnya faktor perlindungan dari ASI
- Meningkatkan risiko diare karena MPASI tidak sebersih ASI
- Meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan kondisi alergi lainnya karena bayi belum mampu mencerna dan menyerap makanan dengan baik
- Meningkatkan risiko ibu untuk hamil karena berkurangnya frekuensi menyusui.
Ibu yang tidak menyusui memiliki risiko lebih tinggi terhadap:
1. Kanker payudara
2. Kelebihan berat badan
3. Kanker ovarium dan encomentrium
4. Osteoporosis
5. Jarak antar kelahiran yang berdekatan
6. Stres dan kecemasan
7. Rheumatoid artritis
8. Diabetes
#odop25
#bloggermuslimah
No comments