Hadis riwayat al-Baihaqi:
“Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bepergianlah, niscaya kalian akan sehat dan tercukupi.”
Bagi setiap orang, mudik selalu menjadi hal yang dirindukan. Bertemu dengan keluarga besar, dan bersilaturahim.
Lantas bagaimana dengan kesibukan ketika harus menjadi tuan rumah saat saudara akan datang dari kota kota besar?
Tentu menjadi keasikan tersendiri ketika akan menyambut saudara yang datang dari jauh.
Diantara pemilihan kendaraan, kita bisa memilih yang paling membuat nyaman. Biasanya kendaraan pribadi baik roda dua dan roda empat, tumpah ke jalan terutama kota kota di Jawa. Kendaraan seperti kereta api, jalur laut dan jalur udara pun banyak yang mudik.
1. Memilih jenis transportasi yang nyaman saat Mudik.
Saat melakukan perjalanan jauh, penting sekali memilih jenis transportasi yang nyaman. Terlebih jika memilih berkendara pribadi, pastikan tidak dalam keadaan kelelahan dan mengantuk. Beristirahat terlebih dulu, baru berangkat kembali. Karena hakikatnya keselamatan lebih utama demi kemaslahatan bersama.
Menu andalan ketika masa lebaran seperti ketupat, dan opor ayam, pun akan selalu dirindukan saat menyantapnya bersama keluarga.
2. Memanfaatkan liburan lebaran keluarga ke tempat Objek Wisata Halal.
Tak jarang saat mudik pun kita sering memanfaatkan waktu yang ada untuk pergi berwisata ke suatu tempat.
Bahkan yang tidak mudik pun memiliki keharusan untuk pergi ke objek wisata tertentu untuk merefresh dan memanfaatkan momen kebersamaan keluarga kecil.
Dalam setiap perjalanan ke tempat objek wisata, pastikan juga dalam setiap pemilihan, kita memilih ragam makanan yang halal, ada tempat musala, sampai paling top kalau misal kita bisa memprioritaskan tempat berenang yang dipisah antara perempuan dan laki laki, sampai tempat penginapan yang mendukung halal sebagai life style nya.
Wisata Halal
Sebagaimana yang disampaikan Taufan Rahmadi, Creative Strategic Expert GEN PI, menurutnya bahwa wisata halal itu adalah tempat wisata yang memberikan pelayanan dengan bersertifikasi halal.
Beliau mencontohkan dengan upaya pihak pengelola tempat wisata dalam menyajikan makanan halal, menyediakan musala, juga fasilitas dan layanan lain yang mengandung unsur halal. Menurutnya, wisata halal akan menciptakan wisata yang nyaman.
Potensi besar pariwisata halal di Indonesia
Pariwisata halal saat ini menjadi salah satu industri di kepariwisataan yang patut diperhitungkan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia tentu memiliki potensi yang sangat besar.
Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 108/DSN-MUI/X/2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah bahwa saat ini sektor periwisata berbasis syariah mulai berkembang di dunia termasuk Indonesia, sehingga memerlukan pedoman penyelenggaraan pariwisata berdasarkan prinsip syariah.
Cheria Halal Holiday sebagai Wisata Tour Terlengkap Travel Halal di Dunia pun mendukung penuh terbitnya Fatwa MUI tersebut.
Mengingat Firman Allah SWT:QS. Al-Mulk (67): 15:
"Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."
3. Menjadikan Halal Sebagai Gaya Hidup.
Dalam kehidupan sehari hari, sebaiknya pun selalu menjadikan halal sebagai prioritas.
Dimanapun kita berhati hati dengan jajanan kemasan yang selalu disukai anak anak. Pastikan ada logo halalnya. Penting juga mengajarkan kepada anak tentang ciri kehalalan dari suatu produk. Sehingga anak jadi tahu makanan mana yang boleh dipilih dan tidak. Beserta alasannya.
Halal adalah segala objek atau kegiatan yang diizinkan untuk digunakan atau dilaksanakan, dalam agama Islam. Istilah ini dalam kosakata sehari-hari lebih sering digunakan untuk menunjukkan makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam, menurut jenis makanan dan cara memperolehnya.
Pasangan halal adalah thayyib yang berarti 'baik'. Suatu makanan dan minuman tidak hanya halal, tetapi harus thayyib; apakah layak dikonsumsi atau tidak, atau bermanfaatkah bagi kesehatan.
4. Mengcounter dari diri pribadi saat tidak bisa selalu support dengan halal.
Bagaimana jika tidak bisa selalu memilih tempat yang support dengan halal?
Tak selalu kita bisa mengkondisikan lingkungan tempat yang support dengan halal, maka kita bisa mengusahakan meng-counternya sendiri.
Misal memilih menu makanan yang pasti kehalalannya, menundukkan pandangan saat melihat pemandangan yang tidak sesuai syariat dan sebagainya. Tentu tak semua seperti keinginan kita, maka kita bisa berusaha mengcounter dari diri sendiri.
5. Pariwisata halal sebagai peluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tak jarang ketika mudik, banyak orang yang memillih tidak mudik dan memanfaatkan waktu libur lebaran untuk berniaga.
Anggota Dewan Pembina Pusat Halal Salman ITB, Nashir Budiman mengatakan bahwa memperkenalkan pariwisata halal bisa menjadi peluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ragam pariwisata halal memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian.
6. Memperkenalkan Menu Nusantara yang Beraneka Ragam dan Halal.
Sebagai penjual penting memilih menu yang halal. Sebagai pembeli tentu yang pertama kali dilihat adalah menu halal dalam setiap kesempatan berwisata.
Bu Katijah, Kepala Bidang Target Pasar yang mewakili Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, memaparkan bahwa Jawa Barat terpilih untuk dijadikan objek wisata halal karena memiliki banyak potensi destinasi wisata yang belum diperkenalkan kepada dunia.
Terutama khas Jawa Barat kuliner Jawa Barat, yang selalu memasangkan sambel pada setiap masakannya, tentu menjadi kekangenan tersendiri bila sudah tak lama menyantapnya.
7. Restoran, Warung Makan di Indonesia bisa mencontoh luar negeri yang mencantumkan logo halal kepada masyarakat.
Di luar negeri, seperti di Turki, Korea, Jepang, dan hampir setiap mancanegara telah memberi kemudahan kepada Muslim dengan memberikan logo bersertifikat halal di tokonya.
Cek tour paket Cheria Halal Wisata Turki
Sehingga insan Muslim bisa mengetahui secara jelas di toko mana yang menjual makanan halal, termasuk letak dimana tempat yang menjual makanan yang halal. (Ada aplikasi yang membantu juga yang bisa kita download)
Cek tour paket Ceria Halal Wisata Jepang
Di Indonesia, sudah mulai banyak yang menyatakan dirinya bersih dan tidak mengandung bahan bahan yang haram. Tapi masih banyak yang juga belum. Sehingga sosialisasi mengenai hal ini harus terinformasikan ke semua kalangan.
Hal ini bisa dilakukan oleh warung warung makan kecil misalnya (bukan hanya mencantumkan logo saja), namun dalam penerapannya dari mulai pemotongan hewan seperti sapi dan ayam sudah sesuai syariat Islam tentunya. Sehingga wisatawan luar negeri pun ketika berkunjung ke Indonesia bisa yakin dan percaya dengan kualitas di Indonesia.
Mudah mudahan dimanapun kapanpun kita bisa menjadikan Halal sebagai Gaya Hidup. InsyaAllah.
*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Menulis Artikel Cheria Halal Holiday #6
nice post.. moga menang ��
ReplyDeleteSetuju, halal harus jadi gaya hidup
ReplyDeletecheria halal holiday konsisten memperkenalkan halal kepada masyarakat indonesia. like it!
ReplyDelete