Menikah dengan proses taaruf, meski telah kenal karena teman satu SMA dan pernah sekelas selama 2 tahun. Tapi karena tidak pernah tahu kalau dia jodoh saya, tahunya bahkan setelah 8 tahun kemudian, jadi seperti orang baru saja.
Saya berprinsip single lillah atau jomblo fi sabilillah dengan sibuk ikut organisasi seperti HIMA Tekp*nd, FLP Bandung, Kuping, dsb.
Setelah 3 tahun menikah, lumayan saya cukup tahu dan kenal dengan suami saya. Saya tahu bagaimana abang dibanding sebelumnya yang ngga tau atau blank tentang apa kesukaannya, makanan favoritnya, apa hobinya, dan saya ketahui sekarang.
Goweser, Bycycle, Pesepeda Sejati
Sejak menikah dengan saya, suami saya sudah 2 kali ganti sepeda, yakni Sepeda Polygon, kemudian masih sepeda Polygon dari bahan karbon, dan dalam proses sekarang pengen beli Sepeda Touring.
Inilah penampakan suami saya ketika bersepeda.
Mau protes gimana, mau cemburu gimana, lha wong itu adalah hobinya. Beli acessoriesnya juga dicicil dari mulai speedometer, helm sepeda, tas sepeda, untuk standing sepeda, gembok sepeda, dan sebagainya. Apik banget. Jadwal gowesnya pun rutin.
Bersepeda kini menjadi gaya hidup yang menjadi high class saat ini. Karena selain bisa buat enak badan karena sudah berolahraga, selain itu juga bisa membuat badan sehat (baca: diet suksesss). Suami saya yang memiliki riwayat asma, sehingga banyak disiasatinya dengan berolahraga, dan yang ia sukai salah satunya sepeda. Yang kedua naik gunung.
Jarak gowes
Jarak gowesnya jangan ditanya, sudah pasti cukup jauh. Rumah kami yang letaknya cukup jauh dari perkotaan (baca: dekat gunung), membuat suami saya kerapkali bersepeda dari Batu Kuda menuju kota Bandung. Pernah juga dari rumah ke kantor di kawasan Kopo. Wow.. nyampe rumah jam 9
malem.
Rompi sepeda dapet dari bos dulu |
Apalagi setelah ada Jumat Bersepeda, suami saya seneng sesepedahan. Pernah juga dikasih rompi dari bos saya di kantor dulu, rompi sepeda, bagus kan?
Kalau week end gowesnya ke Bandung, biasanya ke Warung Bandrek yang berada searah jalur Dago Pakar, namun nanti ambil jalur kanannya. Pemandangannya mantap. Keren lah. Tempat lain yang sering dilalui yakni Down Hill Track, Jayagiri Lembang, Caringin Tilu, Trek Tamiya, Trek Palintang, Cikole, dan lain-lain.
Kadang suka heran itu gimana gowesnya kalau sampai luar kota? Ternyata pernah juga kalau sama rombongan bapak-bapak, jadi sepedanya diangkut dulu, baru nanti sesepedahannya pas udah di TKP dengan target tujuan yang telah ditentukan (enak kalau gini hahaha).. Kabarnya dalam waktu dekat suami saya akan gowes ke Pangandaran. Hmmm… me time suami memang jauh jauh. Hehe.
Main ke toko sepeda
Kalau jalan-jalan ke tempat shopping, pasti harus cepet, tapi giliran main ke toko sepeda, suami bahagia, istri banyak bengong (baca: bosen), wkwkwk… Abang suka ngajak ke toko sepeda di kota Bandung yang cukup terkenal yaitu Roda Link jalan Otto Iskandardinata 449B, TRB, atau sepanjang jalan Veteran jual sparepart sepeda-sepeda gitu.
Yang lain, paling Abang suka dengan adventure naik gunung, dan sudah tidak diragukan lagi kapasitasnya karena sudah menaklukkan Gunung Mahameru, dan lain-lainnya.
Tertarikkah untuk gowes?
Sebenarnya ada keinginan, tapi belum berani sepedaan yang kayak suami, hehe. Sepeda untuk perempuan yang ada keranjangnya di depan itu cukuplah untuk saya. Hehe.
Tips :
1. Pahami itu adalah hobinya semata
Pernah ngga terpikir bahwa hobi suami bisa menggeser waktu kita bersamanya? Mungkin iya tapi mungkin juga nggak. Hobi adalah sesuatu yang telah dicintai tentu. Ia dekat dan lekat, serta tak mungkin untuk dipisahkan. Asal kita sebagai istri cemburunya ngga berlebihan. Yaa minimal seminggu sekali serius dengan hobinya ya ngga masalah. Dan hobinya tidak mengganggu keuangan istri tentunya. #eeaaaa
2. Dukung hobi suami
Dukunglah hobi suami, sehingga suami akan senang karena istrinya perhatian. Bisa juga beli hadiah ulang tahun dengan barang-barang yang sedang ingin dibelinya misal accessories gowes (sesuai dengan budget kita, hehe #tetep).
Nanti dengan sendirinya suami akan mensupport hobi kita, misal nganterin ke tempat workshop, nganterin ke tempat pelatihan nulis, acara blogger, dan sebagainya. Asik kan :)
3. Kalau bisa ikut dengan hobi suami, tapi kalau ngga juga, gpp
Seneng kalau liat pasangan sehobi. Misal suami istri sehobi pesepeda. Keren. Jadi sesepedaan bareng (langsung baper, hehe), atau suami istri sama sama hafidz quran jadi bisa setoran hafalan bareng aduhai senangnya, senangnya pake banget, atau suami istri hobi nulis, atau hobi masak, dsb jadi bisa saling lebih klop banget.
Tapi kalau ngga juga gpp kok. Berbeda itu indah. Jadi kalau misal suami hobi apa, istri hobi apa ya ngga masalah, asal saling mendukung satu sama lain.
Tulisan selanjutnya ingin menulis pengalaman suami suka naik gunung. Semoga tercapai. Kalau ada yang ingin sharing hobi suaminya bisa ikut comment. Ditunggu yaa…
**Tulisan ini disertakan dalam Blogger Muslimah Sisterhood dan Blogger Muslimah Indonesia
Seru teh sepedahan, huhu aku juga mau punya sepeda.
ReplyDeleteIya, bener banget, ty :)
ReplyDeleteemang seru sepedahan teh, apalagi bagi saya yang ga bisa naik motor, bersepeda adalah alternatif.. hehehe...
ReplyDeletebtw, baper nih kalimat terakhir... wkwk.. aku sharing hobinya siapa ya? :P
hayu kita mulai sesepedahan :)
ReplyDeleteSeperti suami juga gak boleh iri cemburu ya dengan hobi menulis istri 😍😍
ReplyDeleteSama juga dengan suami yang gak boleh iri cemburu dengan hobi menulis istri ya 😍
ReplyDeleteSama kayak suami juga gak boleh iri cemburu dengan hobi nulis istri ya 😍
ReplyDeleteLebih romantis kalau sesekali sepedaan berdua pakai sepeda tandem ya Mbak hihihi ... *ini sih khayalan saya
ReplyDeleteWow mantap, ide bagus 😊😁
ReplyDeleteAku ga bisa gowes.. 🙈🙈🙈🙈
ReplyDeleteBtw awal nikah dulu aku jealous klo suami sibuk di depan lepi, padahal lama2 aku juga gitu. Hehe
Pernah ngerasain dilonceng gak mbak? Asyik gak?
ReplyDeleteDuh, Mahal nih hobi.
ReplyDeleteHihihiii... tapi mau ga mau harus didukung lah ya, Mba
Dibonceng pake sepeda ngga pernah, hehe.. iya bener mba, mahal ini hobi 😂
ReplyDeleteHobby suamiku apa ya? Palingan baca dan nulis aja. Meski sebenarnya doi gak suka keluyuran tapi demi memenuhi keinginan istri dan anak2nya yg doyan ke tempat wisata jadinya beliau rela meninggalkan tumpukan bukunya. Eh, tapi dekat rumah ada yg menyewakan sepeda tandem, Pengen ajakin doi bersepeda berdua ah, biar romantis, hihihi
ReplyDelete