Aska tiup lilin |
Nah, sejak jauh jauh hari sebelum Aska berusia 2 tahun, saya sering mengulang kata kata kepada Aska bahwa sudah saatnya dia disapih..
Kata katanya seperti ini:
Saya: "Aska udah be.."
Aska: "Sar"
Saya: "Ngga mimik um.."
Aska: "mi".
Saya: "Dadah mimi.."
Aska: "Hmmm" sambil lihat wajah saya.
Sering Aska masih ngga mau ketika disugesti kata kata tersebut. Tapi lama lama mungkin jadi terbiasa juga. Aska masih mimik tapi awalnya dibiasakan frekuensinya dikurangi. Yang tadinya pagi siang sampai sore biasa banyak, tapi pagi siang sore cuma dua sampai tiga kali saja.
Menjelang genap 2 tahun, Aska sempat demam, setelah itu ada beberapa rangkaian acara keluarga, dari mulai syukuran ulang tahun Aska, liburan ke yogya dan adik ipar saya menikah, akhirnya saya menunda keinginan menyapih sampai agenda agenda besar selesai dan bisa fokus pada Aska. Alhamdulillah, tepat setelah adik ipar menikah, Aska langsung Imunisasi 2 tahun yang sempat tertunda, dan saya pun mulai bertekad menyapihnya.
Berbekal memakai Mahoni pemberian dari Mama saya, akhirnya sebelum menyusui saya oleskan dan mengatakan pada Aska mungkin akan pahit. Benar saja lalu pahit. Aska udah uring-uringan ingin menyusu, akhirnya saya gendong eyong eyong akhirnya bobo.
Berikut hal yang terjadi pada Ibu ketika Menyapih Anak:
1. Rasa bengkak pada payudara
2. Sakit saat disentuh
3. Sulit bernafas seperti sesak sehingga rebahan bisa jadi solusi
4. Detak jantung rasanya berpacu sangat cepat
Seperti ada penyesuaian di tubuh saya karena mungkin biasa menyusu kemudian menjadi tidak. Doa kemudian dipanjatkan kepada Allah. Ya Allah mohon lancarkan penyapihan ini untuk sri dan untuk Aska. Aku serahkan segalanya kepada Engkau, Ya Allah.. Engkau yang memberi kemudahan dan kelancaran..
Baca juga: REVIEW: BEKAL SUKSES MENYUSUI UNTUK GENERASI STANDAR EMAS
Pada saat malam, Aska berhasil bobo sendiri, dengan dielus dan diusap punggungnya, berdoa sebelum tidur langsung pulas.. Itu jam setengah 9 malem. Selanjutnya 2 kali terbangun pas pertama nangisnya beberapa menit. Ya Allah... Kasian liat kamu nak nangis. Tapi ummi ingin lulusin kamu nyapih. Sedikit lagi ya nak. Yang sabar. Love u nak.
Hari selanjutnya, alhamdulillah Aska tidak rewel. Justru saya perlu penyesuaian lebih pada diri sendiri karena ibu yang menyapih akan merasa sakit karena ASI tidak diberikan. Syukur alhamdulillah beberapa tips berikut berhasil memudahkan saya melalui proses penyapihan.
Berikut tipsnya.
Pertama, Lakukan kompres dingin untuk mengurangi nyeri akibat payudara penuh ASI.
Dengan menggunakan waslap dingin, bisa mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan. Selain itu membatasi pembuluh darah pada payudara sehingga menimbulkan produksi ASI yang rendah.
Pada hari pertama, solusi kompres dingin masih OK, tapi memasuki hari 2 rasa bengkak dan kerasnya bertambah. Akhirnya saya cari solusi lain.
Kedua, Mengompres dengan kubis.
Membaca referensi kalau daun kubis telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu mempercepat proses pengosongan ASI. Selain itu, daun kubis mengeluarkan enzim yang membantu proses pengosongan ASI, hal ini bisa melepaskan enzim. Alhamdulillah cara ini berhasil. :)
Ketiga, Sediakan camilan untuk mengatasi perubahan suasana hati.
Berhati-hati pada saat ini karena ibu sedang masa peralihan, terutama perubahan hormon dari pengurangan pasokan ASI berpengaruh pada suasana hati. Bagi Ayah, penting untuk terus mensupport Ibu. Misalnya membantu saat proses penyapihan. Yang ringan misalnya kalau anak terbangun saat malam, cepat digendong, mengganti popok, dsb. Menyediakan camilan bagi Ibu juga merupakan suatu anugrah sehingga Ibu bisa meredam rasa sakit selama masa penyapihan sampai selesai.
Menyapih adalah pengalaman psikologis sekaligus fisik. Alhamdulillah telah memenuhi hak Aska sampai 2 tahun lebih beberapa hari untuk disapih. Semoga sehat selalu, Nak. Dan semoga ASI yang diberikan bermanfaat untuk tumbuh kembangmu di masa depan. Aamiin. Love you coz Allah. :)
No comments