Jodoh itu terbagi menjadi dua 'dunia' yaitu jodoh di dunia dan jodoh di akhirat. Kita di dunia, bisa menikah dengan orang yang kita cintai... Dan kemudian menikah... Nah itulah jodoh. Melalui proses menikah, punya anak, cucu hingga kita tua dan akhir masa... Didampingi istri atau suami kita, itu artinya kita berjodoh.
Lebih dari itu, ada juga yang menikah dengan dua, tiga, empat wanita, ya Itulah jodoh di dunia.
TAPI yang perlu kita pahami adalah bahwa JODOH SEJATI kita adalah nnti di akhirat...
Kita di akhirat akan DIPASANGKAN dengan JODOH SEJATI kita di akhirat. Dan jodoh kita tersebut bisa berasal dari mana saja... Boleh jadi dari abad, zaman, masa dan ras yang berbeda dan belum kita temui sebelumnya.
Misal ketika saya nanti masuk syurga (Aamiin Yaa Rabb) boleh jadi saya disandingkan dengan seorang akhwat dari zaman Babylonia misalkan, atau zamannya nabi Nuh, atau zaman mesir kuno... Wallohu a'lam.
Namun, dalam beberapa kasus ada yang jodoh akhiratnya SAMA dengan jodohnya di dunia... Di dunia mereka menikah, dan di akhirat pun dijodohkan kembali oleh Allah Swt...
Contoh Rasulullah saw. dengan Aisyah r.a. (Haditsnya shahih). Makanya kita boleh berharap dan berdoa agar djodohkan kembali dengan pasangan kita di dunia hingga ke Syurga.
Point pertama: Di Syurga dipersandingkan kembali... Intinya Jodoh Sejati kita adalah pasangan kita nanti di syurga... Boleh jadi sama dengan di dunia (suami/istri kita).. Boleh jadi bukan... Tapi... Berharaplah yang baik2 ya.
Point kedua: Di Syurga nanti kita akan dikumpulkan dengan manusia dari zaman nabi adam hingga akhir zaman dgn keadaan usia yang seragam atau seumuran. Dan yang paling penting rupa kita akan jauh lebih rupawan dibandingkan dengan rupa kita di dunia... Hingga ada sebuah riwayat dari Rasulullah saw., bahwa nanti di Syurga, para penghuni yang sudah dijodohkan tadi saling bercerita tentang kehidupannya di dunia kepada pasangannya masing-masing...
Dan dalam sebuah hadits diceritakan bahwa setelah saling cerita (curhat) mereka baru sadar bahwa mereka adalah suami istri ketika d dunia... Subhanallah... Mereka tidak saling mengenal karena rupa mereka jauh lebih rupawan dibanding di dunia...
Point ketiga: Penghuni syurga adalah para lelaki yang mulia dan istri-istrinya atau bidadarinya. Jadi tidak ada akhwat. Yang ada adalah bidadari. Jadi wanita muslimah yang mulia akhlaqnya di dunia, dialah penghuni syurga nantinya. Dan panggilannya adalah 'bidadari yang bercahaya'.
Saking cantiknya...
Tidak ada bidadara, yang adalah 'lelaki yang mulia'. Lelaki mulia itu adalah Ahli Syurga yang asalnya adalah manusia di dunia. Sedangkan wanita shaihah ketika dianugerahkan menjadi penghuni syurga, maka dia sudah menjadi bagian dari bidadari syurga.. Dan dianugerahkan lelaki mulia tadi.
Point keempat: Penting utk jomblower. Bahwa nanti di akhirat 'tidak ada satu penghuninya yang membujang'. Artinya di syurga, semua penghuninya memiliki pasangan masing-masing.
Point kelima: Di surga nanti, watak dan tabiat orang tidak lagi seperti di dunia, tetapi berubah. Orang tidak lagi merasa cemburu, iri, dengki yang merupakan sumber dari segala watak yang buruk, karena semuanya sudah dicabut (dihilangkan) Allah
Anas bin Malik menyampaikan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Keluar di sore hari atau di pagi hari (untuk berjihad) di jalan Allah lebih baik daripada dunia seisinya. Tempat anak panah salah seorang dari kalian atau tempat cambuknya dari surga (kelak) lebih baik daripada dunia seisinya. Seandainya seorang wanita dari kalangan penghuni surga melihat ke penduduk bumi, niscaya ia akan menyinari apa yang ada di antara keduanya dan ia akan memenuhi bumi dengan aroma yang wangi. Kerudung yang ada di atas kepalanya lebih baik daripada dunia berikut isinya.” (HR. al-Bukhari no. 2796)
Point ke 5 nyambung dgn point ke 6 : Bahwa penghuni laki-laki mulia tadi didampingi oleh 2 bidadari. Sebagaimana hadits berikut:
Imam Ahmad membawakan dalam Musnad-nya hadits Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw.:
“Seorang lelaki penghuni surga akan mendapatkan dua istri dari hurun ‘in1. Pada setiap bidadari tersebut ada tujuh puluh pakaian/perhiasan. Terlihat sumsum betisnya dari balik pakaiannya.” (Dinyatakan sahih dalam Shahihul Jami’ no. 2564)
Hurun'in artinya bidadari bermata jeli
Nah... Point 5 penting dan nyambung dgn point 6: Bahwa mereka tdak akan iri meski 'berbagi suami'. Jadi klo para suami ngga boleh nih bwt poligami. Berakhlaq mulia saja...Karena bila nnti masuk syurga (Aamiin). Udah pasti dapet dua tuh.
Terakhir ada beberapa hadits yang menerangkan bahwa beberapa lelaki penghuni syurga mendapatkan 'anugerah tambahan' dengan disandingkan dengan bidadari yang berjumlah lebih dari 1 (satu). Di dalam hadits disebutkan bahwa secara umum, laki-laki penghuni surga akan dikarunia dua bidadari.
“Setiap orang diantara mereka (ahli surga) masing-masing beristrikan dua bidadari yang masing-masing memiliki 70 perhiasan” (HR. Tirmidzi)
Ada pula orang-orang khusus yang bukan hanya mendapatkan dua bidadari. Misalnya orang mati syahid. Mereka dianugerahi 72 bidadari.
“Orang yang mati syahid itu di sisi Allah akan mendapatkan tujuh keutamaan: akan diampuni (seluruh dosanya) pada saat awal terbunuhnya, akan diperlihatkan tempatnya di surga, akan selamat dari fitnah kubur, akan selamat dari hari yang sangat mencekam, akan dipasangkan di atas kepalanya sebuah mahkota kebesaran dari yaquut, yang hal itu nilainya lebih besar daripada dunia dan seisinya, akan dinikahkan dengan 72 Bidadari, dan akan diperbolehkan memberikan syafa’at bagi 70 anggota keluarganya” (HR. Tirmidzi)
Saya sependapat dengan komentar di atas (Sri Alhidayati Blog) bahwa kita punya jodoh sejati di akhirat, dan bisa dari berbagai masa, namun tak ada dalil yang di tampilkan tentang itu, hanya argumen logis yang dimunculkan...
ReplyDelete