Pada zaman dahulu, orang tua kita sering berkisah tentang sikap
gotong royong dengan tetangga dan saling membantu satu sama lain. Selain
itu, hal yang tidak kalah penting adalah mengenai hal berbagi. Tidak
sedikit di sekeliling kita yang kurang beruntung harus merasakan asam
pahit kehidupan, namun mereka memiliki spirit untuk tetap survive. Maka
berbagi bersama Sahabat salah satu jalan kebaikan.
Bahagia bersama Sahabat memberikan angin segar kepada kita agar dapat menjalani hari dengan optimis. Tidak berkurang nikmat dengan memberi, bahkan bertambah. Informasi yang diberikan Tabloid Nova menambah pengetahuan dan mengkayakan informasi kepada pembaca.
Bukan di Negeri Dongeng, ini terjadi di tengah kehidupan kami. Suami saya memiliki seorang sahabat yang lebih tua 6 tahun darinya. Sebutlah namanya Jun. Jun memiliki 6 orang anak dengan selisih 1 tahun satu sama lainnya. Jun berkisar umur 35. Dalam menghidupi kehidupan sehari-hari, dengan keahliannya bengkel motor, dia keliling kepada orang yang membutuhkan skillnya. Selain itu menjadi sopir mobil, dan terkadang berjaga (satpam).
Beberapa waktu lalu, Jun dalam masalah dengan kendaraannya sehari-hari. Motor yang sudah uzur tersebut benar-benar tidak menyala karena kopling otomatisnya rusak. Alhasil untuk mengantarkan anaknya ke sekolah, Jun mengantar dengan menggunakan sepeda jadul. Biasanya istri Jun-lah yang memakai sepeda kemana-mana. Dengan motor yang rusak, otomatis jika ingin memakai, istrinya pun harus menggunakannya bergantian.
Tempat sekolah anak Jun, 6 km (baca: enam kilometer) ditempuhnya bolak-balik mengantar dan menjemput anaknya sekolah. Saat malam tiba, setelah beraktivitas kesana kemari, waktu istirahat kepala keluarga tersebut menjadi benar-benar lelah terutama betis.
Suami saya selalu menceritakan kesederhanaan dan ketegaran Jun dan istrinya. Suami saya kerap mengutarakan ingin membantu atas masalah sahabatnya tersebut. Jadilah suami saya berniat akan membantu meminjamkan uang sejumlah motor dan Jun mencicil kepada suami saya semampunya. Kebetulan saat itu kami sedang berniat mengurusi rumah untuk meminjam uang KPR cair.
Beberapa bulan mengurusi rumah, alhamdulillah KPR cair. Suami saya melaksanakan niat baiknya. Motor sudah dipilih. Jun, istri dan keluarganya pun merasa sumringah. Suami saya Bahagia bersama Sahabat.
Perasaan berbagi tersebut bukan saja dirasakan oleh kawannya, terlebih pula oleh adik-adiknya dan adik-adik saya. Seringkali suami saya memberikan banyak oleh-oleh dari tempatnya bekerja. Tidak berkurang nikmat dengan memberi, bahkan bertambah.
Bahagia bersama Sahabat yang dia lakukan dapat menjadi contoh bahwa dalam kehidupan sekarang ini ada nilai-nilai yang tetap harus ditebarkan, yakni kebaikan. Saat kerja bakti, dengan memberi kepada orang yang bekerja menjadi nilai kebaikan.
Memberi makanan atau buku bacaan kepada teman merupakan kebaikan. Berbagi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Tidak berkurang nikmat dengan memberi, bahkan bertambah. Love share…
*Tulisan ini diikutkan dalam kompetisi Berbagi Bahagia bersama Tabloid Nova
BAHAGIA SAHABAT BERSAMA TABLOID NOVA.COM
Sri Al Hidayati
Thursday, April 30, 2015
berbagi bahagia bersama tabloid nova
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments