Aisyah Keenan Azzahra (6 bulan) |
Status baru sebagai new mom membuat saya melewatkan
hal yang biasa saya lakukan yakni berinteraksi dengan Al Quran. Di masa nifas, saya banyak
menghabiskan waktu dengan mendengar tilawah dari hafalan yang selama ini saya
hafal, agar tak benar-benar hilang.
Semasa cuti, ada hal yang saya rindukan dari kantor. Waktu bersama
Al Quran adalah hal yang selalu saya nantikan. Mungkin kalau dibandingkan
dengan para hafizh, saya kalah jauh. Saat membaca, menghafal, ada rasa damai
bersama Al Quran.
Usaha untuk menambah hafalan saat cuti kantor belum dapat
saya penuhi. Di situ saya merasa sedih.
Tak terasa, tiga bulan masa cuti pun berakhir. Dengan agak berat
hati, saya akhirnya mulai aktivitas saya untuk kembali bekerja. Sebagai ibu
baru, berat rasanya meninggalkan bayi yang lucu dan sudah mampu berceloteh. Tapi saya kembali meluruskan niat
saya. Saya pun menitipkan Aisyah Keenan (sekarang berumur 6 bulan) pada
neneknya.
Tibalah saat masuk kantor, di hari Jumat, saya berkumpul
dengan teman-teman kelompok tahsin tahfizh. Saya pun bermujahadah lagi di juz
27. Meski sedih karena baru bisa menambah hafalan saat pagi akan setornya, atau
dari kemarin harinya, saya coba untuk terus menambah beberapa ayat setiap
setor.
Ada teman kantor yang nyeletuk, “beda ya teh saat ngafalin
pas masih single dengan udah punya baby?” saya pun tersenyum. Sebenarnya
hal tersebut bukan juga menjadi alasan.
Baru saja saya diingatkan oleh teman bahwa sesibuk apapun,
kita dapat berinteraksi dengan Al Quran kalau memiliki niat yang kuat. Selain itu
ada pengorbanan yang mesti kita lakukan saat akan menghafal Al Quran, yakni
salah satunya dengan mengurangi jam tidur.
Sebenarnya saya agak ragu dengan hal ini, Bisa tidak yaa?
Bagaimana kalau malam Aska, panggilan kecil putri saya, terbangun? Bagaimana dengan
jadwal perah di malam hari? Apakah bisa?, dan lain sebagainya. Batin saya pun bergejolak.
Tapi jujur, saya rasakan ketenangan bersama Al Quran. Ingin terus
berinteraksi dengan Al Quran. Alhamdulillah saya dapat bekerja di kantor yang
dapat mendukung aktivitas karyawannya untuk selalu bersama Al Quran. Setiap hari
tak lepas dari nilai-nilai Al Quran.
*
Aska dan Abi |
Bersama dengan suami, ada hal yang kami terapkan kepada si
Kecil agar ia dapat mencintai Al Quran juga sejak dini. Setiap pulang kantor
dan bertemu dengan Aska, saya selalu mendawamkan beberapa surah pendek
kepadanya. Tanggapan Aska saat saya membacakan, Aska memerhatikan wajah saya
dan seperti mengamati apa yang saya baca.
Berbeda dengan Abi nya. Selepas shalat isya di masjid, suami
saya memangku Aska, dan membacakan Al Quran dihadapan Aska yang dipangku. Aska yang
tampilannya sudah agak mengantuk dan sedikit lelah karena seharian main pun,
memerhatikan abi nya membaca Al Quran.
Kami yakin, kelak hal ini akan membuahkan hasil untuk Aska
nanti.. Maka dari itu, hal ini harus diteladani dari kedua orang tuanya untuk
terus meningkatkan interaksi dengan Al Quran. Tidak dengan membaca saja, namun
juga dengan tadabbur, menghafal, dan mengamalkannya. insyaAllah. Allahummarhamna
bil Quran.
No comments