Setiap perjuangan
selalu meminta darah dan limpah air mata, Al
Kita akan selalu
menjadi manusia yang tepekur dalam
keluh yang riuh dan
tubuh-tubuh yang rubuh karena jenuh
namun langit selalu
milik kita
selama kitalah yang
teguh mendoakan pagi
kembali lahir esok hari
Seperti kubilang,
perempuan mampu meremuk matahari
maka kuletakkan
tanganku di pundakmu supaya kau tahu
sedemikian lesap doaku
buatmu
Juni akan ranggas
seperti lembaran-lembaran waktu yang purba
Di sana tercatat bagaimana
kesedihan kita menjelma semak belukar
memadat di jalan lengang
di antara gemuruh
napas kita.
Juni akan menggigil
seperti musim dingin
yang asing dan
terpencil
Namun suara kita tetap
mengepul di antara udara yang mengental.
Maka tersenyumlah,
Yakinkan aku bahwa kita
pernah menggenggam bulan dan jagat raya
dengan apapun yang mampu
kita upayakan.
Aku berterima kasih,
Al
Kau memberiku
kesadaran bahwa tangan kita
mampu melumat semua
kegetiran
Pun ketidakberdayaan.karya: Nurul Maria Sisilia
makasih Nurul... terharu...:)
selengkapnya ada di http://catatan-kamis.blogspot.com/2013/03/menuju-juni.html
No comments